Kabar Gembira, Menhan Prabowo Ungkap Corona Akan Segera Berakhir, Titik Terangnya Sudah Terlihat
GridHITS.id - Wabah corona masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat.
Sebab, pandemi ini seolah belum berhenti melihat penderita positif yang terus bertambah setiap hari.
Demikian juga dengan korban meninggal yang terus berjatuhan.
Hanya saja, yang luput dari pandangan, ternyata jumlah pasien yang sembuh juga mengalami peningkatan.
Baca Juga:Baru Saja Ditangkap Polisi, Ketua RT Penolak Jenazah Perawat Kembali Dilanda Musibah Baru, Apa?
Menteri Pertahanan RI ( Menhan) Prabowo Subiyanto menyampaikan kabar gembira terkait pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia.
Menhan Prabowo Subianto mengajak seluruh masyarakat bersatu dan bersama-sama pemerintah untuk mengalahkan pandemi virus corona.
Pasalnya, menurut Prabowo, kondisi yang terjadi saat ini bisa diibaratkan layaknya perang besar bangsa Indonesia.
Sehingga, Prabowo pun menyebut persatuan dari seluruh bangsa Indonesia menjadi hal yang penting demi 'mengalahkan' penyebaran wabah virus corona.
Seperti diketahui, berdasarkan data terakhir dari gugus tugas penangan covid-19, angka kasus positif virus corona di Indonesia pada Selasa (28/4/2020) telah mencapai 9.511 kasus.
Dari jumlah tersebut, 773 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
" Covid-19 ini adalah ancaman bagi semua umat manusia. Ini sebetulnya perang melawan musuh yang tidak kelihatan."
"Banyak negara lebih parah dari kita, tapi titik terang mulai kelihatan," ujar Prabowo, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (28/4/2020).
Meski demikian, Prabowo menilai sudah ada titik terang untuk menangani penyebaran virus corona di Indonesia.
Ia pun percaya bahwa masyarakat Indonesia berhasil menghadapi pandemi virus corona ini.
"Upaya yang dilakukan oleh seluruh bangsa Indonesia, kita optimis, yakin bisa menghadapi bersama," ungkapnya.
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengimbau agar masyarakat tetap disiplin dan mengikuti arahan dari pemerintah.
"Tentunya kita harus disiplin, ikuti semua petunjuk yang sudah diberikan oleh pemerintah berdasarkan saran pakar kesehatan dunia dan Indonesia," ujar Prabowo.
Ia menegaskan, semua pihak harus bersatu dan saling membantu dalam pandemi saat ini
"Situasi memang masih berat, pemerintah bekerja keras, seluruh bangsa harus bahu membahu."
"Yang kuat harus membantu yang lemah, kita bersatu semuanya, jangan lengah," imbau dia.
Baca Juga:Pandemi Belum Mereda, Denny Darko Malah Ungkap Hal ini Lebih Berbahaya Daripada Virus Corona, Apa?
Kementerian Pertahanan Sumbang Rapid Test Kit
Kementerian Pertahanan memberikan bantuan alat test cepat atau Rapid Test Kit untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Bantuan Rapid Test Kit sebanyak 5.000 buah tersebut diserahkan secara simbolis oleh Prabowo Subianto kepada Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di kantor Kemhan, Jakarta, Selasa, dikutip dari laman resmi kemhan.go.id.
Prabowo menyampaikan, bantuan Rapid Test Kit ini adalah bagian dari upaya Kemhan untuk ikut serta secara aktif dalam kampanye melawan covid-19.
Menurutnya, Kota Bekasi sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Jakarta merupakan wilayah yang memiliki nilai strategis.
“Dengan bersama-sama kita juga ingin terjun di daerah-daerah yang penting, untuk ikut serta bersama lembaga-lembaga lainnya," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menhan dan jajaran Kemhan yang telah memberikan bantuan.
Ia mengungkapkan, bantuan tersebut sangat membantu Pemkot Bekasi dalam memetakan dan mengidentifikasi 56 Kelurahan di wilayah Kota Bekasi yang sudah zona merah.
“5.000 review tes yang diberikan oleh Kemhan ini menjadi penyemangat kami untuk terus berjuang di garis depan yang seperti Menhan sampaikan berjuang dalam menghadapi musuh yang tidak kelihatan bentuknya”, ungkap Wali Kota Bekasi.
* 2 Karyawan Pabrik Rokok Meninggal
Sebanyak 163 orang pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya menjalani tes swab pengambilan spesimen untuk diuji dalam PCR.
Hal tersebut menyusul ditemukannya dua pegawai pabrik tersebut meninggal dunia akibat positif virus corona ( Covid-19 ) .
Hasil tes ratusan karyawan Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya tersebut baru akan keluar dua hari ke depan.
Selain itu saat ini, Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur juga secara bertahap masih melakukan rapid test pada para pegawai di Pabrik Rokok Sampoerna.
Saat ini akan ada sebanyak 323 orang yang akan dilakukan rapid test, dan yang sudah terdeteksi reaktif ada sebanyak 100 orang.
“Saat ini yang teredeteksi positif dalam rapid test sudah kami masukkan dalam ruang isolasi. Besok sebanyak 100 orang ini akan kita lakukan swab di RSUD dr Soetomo,” kata Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi.
Imbuhnya, “Walaupun mereka yang positif dalam rapid test ini tanpa gejala kami tetap harus awasi.”
Sebelumnya 2 pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya meninggal karena positif Covid-19 .
Namun sampai saat ini belum diketahui dua orang yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia dari pabrik tersebut mendapatkan penularan atau transmisi dari mana.
Saat ini sedang melakukan penelusuran.
“Langkah-langkah sudah diambil oleh tim tracing dan dinkes bahwa yang satu komplek pabrik itu ada sebanyak 500 karyawan kini sudah diliburkan. Yang dekat dengan yang positif dan meninggal dunia tersebut juga besok dilakukan diagnostik pasti dengan PCR,” kata Joni.
Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur juga menjelaskan, bahwa dua pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya meninggal dunia akibat positif terinfeksi Covid-19.
Dengan adanya kasus tersebut, pabrik rokok tersebut disebut berpotensi menjadi klaster baru penularan virus corona ( Covid-19 ) di Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur.
Saat ini, Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur tengah melakukan penelusuran dan melakukan serangkaian rapid test dan juga swab pada para pegawai pabrik tersebut untuk memutus rantai penularan.
Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur tengah melakukan penelusuran dan melakukan serangkaian rapid test dan juga swab pada para pegawai pabrik tersebut untuk memutus rantai penularan.
Selain itu, Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya juga sudah diminta untuk tidak beroperasi sementara.
* Positif Covid-19 di Surabaya Tembus 394 Orang
Sementara itu, hingga hari kedua penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik masih belum signifikan menurunkan penularan virus corona ( Covid-19 ).
Hari ini, Rabu (29/4/2020), ada tambahan sebanyak 16 kasus baru positif Covid-19 di Jawa Timur.
Tambahan kasus baru tersebut tersebar di dua di Kota Surabaya, dua di Kabupaten Sidoarjo, empat di Kabupaten Malang, satu di Kabupaten Gresik, dan dua di Kabupaten Lumajang .
“Jadi di Jawa Timur saat ini yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada sebanyak 871 orang. Dengan yang masih ada dalam perawatan sebanyak 617 orang,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu malam.
Sedangkan yang PDP di Jawa Timur per hari ini ada sebanyak 2.986 orang. Dan yang sedang ada dalam pengawasan saat ini ada sebanyak 1.550 orang.
Sedangkan untuk ODP per sore ini sudah tembus sebanyak 19.051 orang, dengan yang masih ada dalam pemantauan sebanyak 5.502 orang.
“Untuk yang kasus positif, terbanyak masih Kota Surabaya ada 394 orang, lalu Kabupaten Sidoarjo ada sebanyak 94 orang, di Lamongan ada 38 orang, lalu di Magetan ada sebanyak 33 orang, dan Kabupaten Malang ada 32 orang. Itu posisi lima besar terbanyak,” tegas Khofifah.
Per hari ini, di Jawa Timur ada sebanyak 5 orang tambahan pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Tepatnya ada dari Magetan satu orang, dan dari Kota Surabaya ada yang sembuh 4 orang. Sehingga total yang sembuh di Jawa Timur ada sebanyak 157 orang atau setara sebanyak 18,03 persen.
Dan untuk hari ini juga ada tambahan kasus positif yang meninggal dunia ada sebanyak dua orang. Yaitu dari Lamongan satu orang dan dari Surabaya satu orang. Sehingga total yang meninggal di Jatim ada sebanyak 97 orang atau setara 11,14 persen.
“Yang sampai saat ini masih hijau hanya Sampang. Dan yang kuning Ngawi, lainnya sudah merah,” pungkas Khofifah.
* Corona di NTT
Sementara itu, gugus tugas pencegahan dan penanganan Covid-19 Provinsi NTT mengumumkan kondisi terkini pandemi virus corona Covid-19 di NTT.
Dalam keterangan pers yang dilaksanakan pada Kamis (30/4/2020) sore, Sekretaris 1 Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTT, drg Dominikus Minggu Mere bersama juru bicara gugus tugas Ardu Jelamu Marius dan Kepala Dinas Perhubungan Ishak Nuka mengumumkan sembilan orang dinyatakan positif virus corona Covid-19.
"Berdasarkan informasi dari Jakarta, hasil pemeriksaan lab Swab yang dilakukan terhadap sampel yang dikirim, sebanyak 9 sampel dinyatakan positif," ungkap Minggu Mere.
Sampel tersebut, katanya, terdiri dari tujuh sampel dari kluster Sukabumi dan dua dari kluster Goa.
Petugas kesehatan bersiap naik ke KM Meratus Bontang memeriksa nahkoda kapal yang sakit, Kamis (30/4/2020) siang di Pelabuhan Lorens Say Maumere. (Pos Kupang.com/Eugenius Moa)"Beberapa saat lalu disampaikan ada 7 terkonfirmasi positif dari 13 sampel Swab yang dikirim, ketujuh orang berasal dari salah satu kluster di Sukabumi," kata pria yang menjabat Kepala Dinas Kesehatan NTT.
Ia menjelaskan, ketujuh orang dari Kluster Sukabumi tersebut sedang dalam isolasi. Pihak Gugus Tugas telah berkoordinasi dengan Direktur RS Bhayangkara untuk melakukan isolasi.
"Sore hari ini akan dipindahkan ke ruangan isolasi Bhayangkara,"katanya.
Secara umum para pasien tersebut dalam kondisi baik dan secepatnya akan dilakukan pemeriksaan sampel berikutnya sesuai prosedur penatalaksanaan pasien Covid-19.
"Kita harapkan hasilnya akan diperiksa di Laboratorium WZ Johannes, yang akan beroperasi pada 5 atau 6 Mei 2020 mendatang," katanya.
Dari salah satu cluster dari Goa, berdasarkan penyampaian diketahui ada dua Asien yang kini dinyatakan positif cobid-19. Keduanya saat ini sedang diisolasi di Kabupaten Mabar .
"Ada dua pasien yang saat ini sedang diisolasi di Kab Manggarai barat, mereka dirwarat di RSUD Labuan Bajo," tambah Minggu Mere.
Sementara itu, Ardu Jelamu Marius menambahkan, dengan sembilan pasien positif Covid-19 maka NTT kini kembali menjadi wilayah zona merah Covid-19.
"Nusa tenggara timur saat ini berada dalam zona merah, Bapak Gubernur mengharapkan kita semua berusaha untuk menjaga dan melindungi diri masing masing," tambah Ardu Jelamu dalam keterangan pers.
Hingga saat ini, sebaran OTG di NTT masih 359 orang, sebanyak 400 ODP, dan masih menunggu sampel untuk dikonfirmasi.
"Tertularnya 9 orang menjadi warning bagi kita untuk memperhatikan protokol kesehatan," tegasnya.
Hingga Kamis (30/4/2020), sebanyak 117 sampel telah dikirim untuk pemeriksaan swab. Dari jumlah itu, 56 sampel sudah ada hasil yakni 46 negatif dan 10 positif sementara 36 belum ada hasil.
* Delapan Kabupaten Lakukan Karantina Terpusat
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengapresiasi langkah yang dibuat oleh delapan kabupaten Kota yang melakukan karantina terpusat.
Hingga kini, delapan kabupaten/kota tersebut melaksanakan karantina terpusat di masing masing wilayah.
"Terima kasih kepada kabupaten/kota yang telah memantau begitu banyak ODP. Pemerintah provinsi mengapresiasi 8 kabupaten kota yang melaksanakan karantina terpusat," terang Jubir Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTT, Ardu Jelamu Marius pada Rabu (29/4/2020) malam.
Delapan kabupaten kota tersebut melakukan karantina terpusat untuk 54 orang. "Kita masih ada 54 orang yang dikarantina secara terpusat," katanya.
Kabupaten Kota tersebut terdiri dari Kabupaten Flores Timur, Manggarai, Manggarai Timut, Rote Ndao, Sumba Barat, Sumba Timur dan TTU.
Sementara itu, untuk para PDP yang sedang melakukan karantina mandiri usai perawatan di rumah sakit, Ardu Jelamu meminta tetap dipantau secara rutin oleh pihak Puskesmas terdekat.
"Kepada semua Puskesmas di NTT, untuk secara rutin memantau PDP atau PDP yang sudah dirawat tapi masih harus melaksanakan karantina mandiri di rumah selama 14 hari," ujar Ardu Jelamu.
Ia juga menyampaikan, hingga kini, Pemerintah melalui Gugus Tugas masih menunggu hasil sampel dari Surabaya atau Jakarta.
"Dengan kerjasama yang kuat diantara pemerintah dan masyarakat maka kita bisa menjaga kenyamanan dan kesehatan 5,4 juta rakyat NTT," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )
* NTT dan 10 Provinsi Tak Laporkan Kasus Baru corona, Flobamora Tak Ada Lagi Kasus Covid-19
POS KUPANG.COM -- Kasus virus corona di Indonesia hingga kini masih terus merajelala, namun di wilayah Nusa Tenggara Timur sudah tidak melaporkan lagi ada kasus baru di wilayah ini
Meski demikian masyaralay di wilayah ini harus tetap waspada dan terus mengikuti anjuran pemerintah
Sebanyak 11 provinsi di Indonesia, Rabu (29/4/2020), tidak melaporkan kasus baru pasien terjangkit virus corona ( Covid-19) dalam 24 jam terakhir.
Merujuk pada data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, 11 provinsi tersebut, yakni Aceh, Bali, Banten, Bangka Belitung dan Jambi.
Kemudian Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Gorontalo, Maluku Utara, Papua Barat serta Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dengan begitu, jumlah kasus positif Covid-19 di 11 provinsi tersebut masih sama dengan jumlah kasus pada Selasa (28/4/2020) kemarin.
Meski demikian, kasus Covid-19 di Indonesia per Rabu ini bertambah 260 kasus sehingga totalnya menjadi 9.771. "Distribusi kasus positif itu, sebanyak 59 persen laki-laki dan 41 persen perempuan," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Rabu.
Penambahan kasus baru tersebut terjadi di 23 provinsi.
Dari total kasus Covid-19 di Indonesia tersebut,pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.391.
Dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta jadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 440 orang, disusul Jawa Timur sebanyak 152 orang, Sulawesi Selatan 118 orang, Jawa Barat 107 orang dan Jawa Tengah 101 orang.
Menurut Yurianto, kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Selanjutnya, Yurianto juga mengatakan angka kematian karena positif Covid-19 bertambah 11 orang dan totalnya menjadi 784 orang.
Adapun, kasus meninggal tersebut paling banyak ada pada kelompok usia sekitar 30-59 tahun, yakni sebanyak 364 orang, selanjutnya kedua terbanyak adalah pada rentang usia 60-79 tahun sebanyak 311 orang dan diatas 80 tahun sebanyak 28 orang.
Ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga akhirnya meninggal dunia.
Kemudian, untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 221.750 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 21.653 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 297 kabupaten/kota di Tanah Air.
9.511 Kasus Covid-19 di Indonesia, Pasien Sembuh Makin Bertambah
Dua bulan hampir berlalu sejak Indonesia mengumumkan kasus perdana Covid-19 pada 2 Maret 2020.
Namun, penularan virus corona masih terjadi di masyarakat. Hal itu terlihat dari jumlah kasus Covid-19 yang masih terus bertambah.
Hingga Selasa (28/4/2020) pukul 12.00 WIB, pemerintah mengumumkan terdapat 9.511 kasus positif Covid-19. Pasien yang terdampak tersebar di 297 kabupaten/kota di seluruh provinsi.
Jika dibandingkan dengan data 24 jam sebelumnya, terdapat penambahan sebanyak 415 pasien positif Covid-19.
“Kasus positif (totalnya) ada 9.511 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto melalui siaran langsung pada akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa.
Tiga provinsi yang mencatatkan kasus positif paling banyak yaitu, DKI Jakarta (4.002 kasus), Jawa Barat (969 kasus), dan Jawa Timur (857 kasus).
Kabar baiknya, pasien yang telah dinyatakan sembuh terus menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Berdasarkan data pemerintah, pasien yang sembuh bertambah sebanyak 103 orang sehingga menjadi 1.254 orang atau 13,18 persen dari total kasus.
Kendati demikian, dari total kasus positif, 773 pasien meninggal. Data pemerintah menunjukkan terdapat penambahan delapan pasien yang meninggal dibanding data Senin (27/4/2020).
Yuri mengungkapkan, mayoritas pasien meninggal dunia berada di rentang usia 30-59 tahun. "(Pasien meninggal dunia) terbanyak adalah di rentang usia 30 hingga 59 tahun, yakni sebanyak 351 orang," kata dia.
Selanjutnya, pasien meninggal dunia di rentang usia 60-79 tahun sebanyak 302 orang dan di atas 80 tahun sebanyak 27 orang.
Sementara itu, 19 pasien Covid-19 yang meninggal dunia berusia 15-29 tahun. Terakhir, pasien yang meninggal dunia pada rentang usia 0 hingga 4 tahun dan 5 hingga 14 tahun masing-masing sebanyak dua dan tiga orang.
Yuri menambahkan, terdapat 69 pasien meninggal dunia yang masih dalam proses verifikasi ke pihak rumah sakit.
Pemeriksaan spesimen Kasus positif Covid-19 tersebut diketahui melalui pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Pemerintah mengungkapkan, 79.618 spesimen telah diperiksa di 48 laboratorium di seluruh Indonesia. “Spesimen yang sudah kita periksa sebanyak 79.618 spesimen dari 62.544 orang,” tutur Yuri.
Terkait Covid-19 Adapun satu orang bisa diperiksa spesimennya lebih dari satu kali. Dari pemeriksaan tersebut, sebanyak 53.033 orang dinyatakan negatif Covid-19, lalu 9.511 orang positif terjangkit virus corona.
Penelusuran kontak Selain itu, pemerintah juga terus melakukan penelusuran terhadap mereka yang memiliki riwayat kontak dengan pasien Covid-19.
Hasilnya, terdapat 213.644 orang yang berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP) hingga Selasa. “Kasus ODP yang kita pantau dan sebagian besar telah selesai dipantau sebanyak 213.644,” ucap Yuri.
Jumlah tersebut bertambah sebanyak 3.445 orang dibanding data 24 jam sebelumnya. Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah sebanyak 441 orang menjadi 20.428 orang.
Yuri menuturkan, mereka yang berstatus sebagai PDP kini proses pemeriksaan dengan metode PCR.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Menhan Prabowo Sampaikan Kabar Gembira Soal Berakhirnya Corona di Indonesia, Titik Terang Kelihatan