Jadi Bencana Nasional, 1 Orang Pasien Corona Ternyata Bisa Habiskan Uang Negara Capai Ratusan Juta Lebih

Jumat, 01 Mei 2020 | 12:38
Unsplash

Ilustrasi pasien corona.

Jadi Bencana Nasional, 1 Orang Pasien Corona Ternyata Bisa Habiskan Uang Negara Capai Ratusan Juta Lebih.

GridHITS.id - Tak disangka, 11 orang pasien corona ternyata bisa habiskan uang negara capai ratusan juta.

Bahkan, capaian biaya tersebut bisa lebih banyak dikeluarkan dari pihak swasta kepada pasien corona.

Ya, seperti kita ketahui jika virus corona kia mewabah da menjadi pandemi bai masyarakat Indonesia.

Saat Pandemi sekarang ini, hal yang luput dari perhatian masyarakat adalah besarnyabiaya pengobatan pasien Covid-19.

Masyarakat hingga saat ini masih disibukan isu-isu kebijakan pemerintah, entah itu PSBB hingga pelarangan mudik, dan stay at home, hingga jaga jarak, dan aneka informasi hoax seputar obat Covid-19 dan cara pencegahannya.

Freepik

Virus corona dapat mati dengan sendirinya

Padahal jika mau mencermati besarnya biaya beraobat satu orang pasien Covid-19, niscaya kita semua akan kompak, lebih baik mencegah daripada sok jago dan ngeyel.

Untuk diketahui, Presiden sudah menetapkan pandemi virus corona sebagai bencana nasional.

Ini artinya Pemerintah akan membiayai seluruh pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit maupun rawat jalan.

Baca Juga: Bak Angin Surga di Tengah Kepanikan, Ilmuwan ini Temukan Darah Pasien Corona yang Sudah Sembuh Bisa Jadi Obat Covid-19 yang Mujarab

Baca Juga: Kejamnya Corona, Keluarga Bule di Lombok ini Sampai Mengamen Berkeliling Pasar Mengais Receh karena Belum Makan

Dengan kata lain pasien, tidak usah membayar ke rumah sakit, karena akan dibayarkan oleh negara.

Nah, hal itu berarti nanti anak cucu kita yang akan mencicil biaya-biaya tersebut dikemudian hari.

Asal tahu saja, jumlahnya tidak sedikit.

Contoh, untuk satu orang pasien Covid-19, negara bisa mengeluarkan biaya hingga 231 Juta Lebih.

Kementerian Keuangan (Kemkeu) telah membuat aturan saatuan biaya penggantian untuk biaya perawatan pasien Covid-19.

Melansir Kontan.co.id (16/04/2020) Itu semua tertuang dalam lampiran Surat Menteri Keuangan Nomor S-275/MK.02/2020 Tanggal 06 April 2020.

Surat Menteri Keuangan itu yang Menjadi Patokan Pihak Rumah Sakit Untuk Mengajukan Klaim ke Kementerian Kesehatan.

Setelah klaim diterima dan diproses, pemerintah akan mengganti biaya perawatan pasien Covid-19 di Berbagai Rumah Sakit di seluruh Indonesia. Berikut rinciannya;

Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Tanpa Komplikasi

* Perawatan ICU dengan VENTILATOR : Rp15,5 Juta per Hari

* Perawatan ICU Tanpa VENTILATOR: Rp12 Juta per Hari

* Perawatan isolasi tekanan negatif dengan ventilator: Rp10,5 juta per Hari

* Perawatan isolasi tekanan negatif tanpa ventilator: Rp7,5 juta per Hari,

* Perawatan isolasi non tekanan negatif dengan ventilator: Rp10,5 juta per Hari

* Perawatan isolasi non tekanan negatif tanpa ventilator: Rp7,5 Juta per Hari.

Baca Juga: Kejamnya Corona, Keluarga Bule di Lombok ini Sampai Mengamen Berkeliling Pasar Mengais Receh karena Belum Makan

Baca Juga: Terungkap Kelompok Usia Produktif Disebut Banyak Terinfeksi Virus Corona, Tangan Kanan Presiden Jelaskan Alasannya

Biaya Perawatan Pasien Covid-19 dengan Komplikasi

* Perawatan ICU dengan Ventilator: Rp16,5 Juta per Hari

* Perawatan ICU Tanpa Ventilator: Rp 12,5 Juta per Hari

* Perawatan Isolasi tekanan negatif dengan ventilator: Rp14,5 Juta

* Perawatan Isolasi tekanan negatif tanpa ventilator: Rp9,5 juta per Hari,

* Perawatan isolasi non tekanan negatif dengan ventilator: Rp14,5 Juta per Hari

* Perawatan isolasi non tekanan negatif tanpa ventilator: Rp 9,5 Juta per Hari.

Sekarang mari kita bayangkan jika satu orang pasien Covid-19 harus di rawat selama 14 Hari. Itu artinya, negara harus mengeluaran biaya Rp105 Juta ( Biaya Terendah ) Hingga Rp 231 Juta.

Itu baru biaya untuk satu orang pasien Covid-19. Bagaimana jika dikalikan 7596 pasien Covid-19 yang dirawat (Update 29 April 2020; 18:21 WIB).

Jika kita ambil data biaya terendah Rp105 juta x 7596, jumlah pasien yang dirawat = Rp797.580.000.000, biaya yang harus dikeluarkan negara.

Belum lagi jika pasien wafat. Melansir TribunManado.co.id (16/04/2020) Pemerintah akan menanggung biaya pemakaman dari pengurusan jenazah hingga penguburan. Totalnya mencapai Rp: 3,36 juta untuk satu orang.

Rincian biayanya terdiri dari :

*Pemulasaraan jenazah: Rp 550.000,-

*Kantong jenazah: Rp100.000,-

*Peti jenazah: Rp 1.750.000,-

*Plastik erat: Rp260.000,-

*Desinfektan jenazah: Rp100.000,-

*Mobil Jenazah: Rp500.000,-

*Desinfektan mobil jenazah: Rp100.000,-

Sekarang mari kita bandingkan dengan perawatan satu orang pasien Covid-19 di rumah sakit swasta, yang tentunya diluar tanggungan pemerintah.

Melansir Indopolitika.com (19/04/2020), dari VivaNews, Salahseorang anak dari pasien Covid-19 yang dirawat di salah satu Rumah Sakit swasta di Jakarta mengungkapkan, untuk biaya perawatan ayahnya yang terkena Covid-19 Mencapai Rp: 500 juta lebih.

Masih menurut anak tersebut, “Supaya kita semua paham virus Covid-19 ini bukan penyakit kaleng-kaleng. Sudah dua minggu bokap di RS. 3x Swab masih positif. Dan (jumlah nominal ) itu yakin masih bakalan bertambah Lagi.” Katanya melalui keterangan tertulis, dikutip dari VivaNews

Dalam bukti foto tagihan rumah sakit yang ditayangkan VivaNews terlihat Rp502.437.515.-

Dalam pemberitaan itu pun disebutkan jika sejak awal dinyatakan positif Covid-19, orang tuanya tidak mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Pemerintah.

Baca Juga: Nekat Jalan Kaki Belasan Kilometer, Pemudik Perempuan Ditemukan di Toilet Minimarket: Wajah Pucat dan Tangan Membiru

Baca Juga: Saat PHK Terjadi di Mana-mana dan Masyarakat Dilarang Mudik, Kebijakan Jokowi Datangkan 500 TKA dari Cina Dikecam, Gubernur Sultra : Saya Siap Pimpin Langsung Aksi

Menurutnya, mendapatkan Rujukan ke RS pemerintah/rujukan tidak mudah. “Sampai Sekarang dari awal masuk kita gak dapat rujukan ke RS Pemerintah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu pun dirinya menghimbau kepada masyarakat agar mentaati protokol yang ditetapan pemerintah terkait Covid-19.

Menurutnya lebih baik mencegahnya daripada mengobati/ terpapar Covid-19.

Kalau sampai terifeksi Covid-19, berobat di Rumah Sakt swasta mahal. Di rumah skait pemerintah, belum tentu bisa. Pun kalau pun bisa, “Negara yang akan menanggung biayanya. Kebali menjadi beban keungan negara. Ujung-ujungnya anak-anak kita yang akan mencicilnya untuk ke depannya,” ujarnya.

Selain itu dirinya pun menegaskan, “Sekali kena virus Covid-19, paru-paru kita gak bakal pulih. seperti semula. Ibarat keloid, cacat seumur hidup. Jadi lebih baik pilh di rumah saja. Dua bulan tinggal di rumah gak bakal bikin kita mati bosan,” Ungkapnya yang enggan disbutkan identitasnya.

Artikel ini sudah pernah tayang di GridHealth.id dengan judul:1 Orang Terinfeksi Covid-19 Negara Mengeluarkan Biaya 231 Juta Lebih, Swasta 500 Juta Rupiah

Editor : Safira Dita

Sumber : Gridhealth.id

Baca Lainnya