Nekat Jalan Kaki Belasan Kilometer, Pemudik Perempuan Ditemukan di Toilet Minimarket: Wajah Pucat dan Tangan Membiru

Jumat, 01 Mei 2020 | 11:28
Pixa Bay

Pemudik Nekat Jalan Kaki Puluhan Kilometer

Jalan Kaki Belasan Kilometer, Pemudik Perempuan Ditemukan di Toilet Minimarket: Wajah Pucat dan Tangan Membiru

GridHits.id - Baru-baru ini heboh kabar pemudik perempuan ditemukan pingsan di toilet minimarket.

Pasalnya, pemudik perempuan tersebut memutuska untuk nekat berjalan sejauh belasan kilometer.

Perempuan tersebut diketahui terpaksa berjalan kaki ke kampung halamannya karena tidak menemukan angkutan umum.

Pemudik itu diketahui bernama WahyuUtami (30), warga KabupatenPati, JawaTengah.

Baca Juga: Saat PHK Terjadi di Mana-mana dan Masyarakat Dilarang Mudik, Kebijakan Jokowi Datangkan 500 TKA dari Cina Dikecam, Gubernur Sultra : Saya Siap Pimpin Langsung Aksi

Baca Juga: Sempat Dilarang Keras, Kini Masyarakat Miliki Peluang Untuk Mudik Asalkan Memenuhi Syarat Ini

Ia ditemukan pingsanditoilet minimarket di kawasan Dumpil, Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/4/2020).

Dilansir dari Kompas.com, WahyuUtami pingsan setelah sebelumnya berjalan kaki hingga belasan kilometer karena tak ada angkutan umum untuk ditumpangi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun Muhammad Zahrowi mengatakan, perempuan tersebut diketahui berdomisili di Jombang dan hendak mudik ke kampung halamannya di Pati, JawaTengah, untuk mengurus berkas kependudukan.

Namun, niat mudiknya tersebut tak berjalan lancar.

Sebab, tak ada angkutan umum yang beroperasi.

Setelah membonceng sepeda motor sampai Kecamatan Majeyan, Kabupaten Madiun, WahyuUtami diketahui sempat berjalan kaki hingga belasan kilometer.

Setelah itu, ia pun tiba di minimarket di kawasan Dumpil tersebut.

kompas.com

ilustrasi mudik

Karena diduga kelelahan, ia jatuh pingsan saat berada di dalam toilet.

Saat mendapat laporan itu, petugas langsung datang dan mengevakuasinya ke rumah sakit.

Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun mengevakuasi perempuan tersebut.

Pantauan di lokasi, belasan tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat mengevakuasi WahyuUtami dari toilet minimarket yang terletak di dekat Gerbang Tol Madiun itu.

"Korban langsung kami evakuasi ke RSUD Caruban dengan standar penanganan Covid-19," kata Zahrowi saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, WahyuUtami sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang.

Namun, Zahrowi tidak menjelaskan riwayat penyakit yang dideritanya.

Sementara kasir minimarket, Cicik Tri Wahyuni (20) mengatakan, sebelum ditemukan pingsan, WahyuUtami awalnya meminta izin untuk menumpang di toilet.

Baca Juga: Kecewa Diusir Istri Saat Mudik di Tengah Pandemi Corona, Suami Nekat Coba Bunuh Diri Tengak Deterjen dan Sayat Nadi

Baca Juga: Kejamnya Corona, Keluarga Bule di Lombok ini Sampai Mengamen Berkeliling Pasar Mengais Receh karena Belum Makan

Tapi setelah beberapa saat ditunggu tidak keluar, ia mengaku khawatir.

Takut terjadi sesuatu, ia kemudian meminta tolong kepada polisi di sekitar lokasi.

Tapi setelah pintu toilet digedor tidak ada respons, akhirnya didobrak dan diketahui perempuan tersebut sudah tak sadarkan diri.

"Akhirnya polisi masuk, didobrak pintunya dan menemukan wanita itu dalam kondisi pingsan," kata Cicik.

Salah satu petugas di pos pemeriksaan dan informasi Covid-19 Dumpil, Aipda Arif Syarifuddin mengatakan, perempuan itu ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di kamar mandi.

"Wajah perempuan tadi pucat dan tangannya sudah membiru," kata Arif.

Petugas pun langsung menghubungi Satgas Penanganan Covid-19 untuk mengevakuasi WahyuUtami.

Petugas juga menemukan tas berisi dompet, akte kelahiran, dan kartu identitas lainnya.

Ingatkan Masyarakat Tetap Patuhi PSBB

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi aturan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) di daerahnya masing-masing.

Sebab, kata dia, hanya dengan menaati peraturan tersebut maka rantai penularan virus corona ( Covid-19) bisa terhenti.

"Oleh karena itu, ini yang harus kita taati, PSBB adalah bentuk komitmen bersama masyarakat di suatu daerah untuk sama-sama menjaga jarak sama-sama, tetap di rumah," kata Yuri dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (30/4/2020).

Yuri pun kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak keluar rumah bisa tidak ada keperluan yang mendesak seperti membeli kebutuhan bahan pokok.

Ia mengatakan, apabila terpaksa keluar harus menggunakan masker dan tetap hindari kerumunan.

Kemudian, lanjut Yuri, batasi waktu saat berada di luar rumah.

Baca Juga: Saat PHK Terjadi di Mana-mana dan Masyarakat Dilarang Mudik, Kebijakan Jokowi Datangkan 500 TKA dari Cina Dikecam, Gubernur Sultra : Saya Siap Pimpin Langsung Aksi

Baca Juga: Karena Pasien Tak Jujur, Lebih dari 50 Tenaga Medis RSUP Dr Sardjito Kena Tulah, Ini Hasil Swab-nya

Ketika sampai di rumah langsung lepas makser dan segera mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.

"Saatnya sekarang tidak membahas peraturannya, saatnya sekarang untuk mentaati peraturan itu," ujarnya.

"Oleh karena itu tetap tinggal di rumah jangan bepergian, jangan mudik," ucap Yuri.

Yuri juga sempat mengatakan bahwa saat ini masih ada penularan virus corona di masyarakat yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia bertambah.

Data yang masuk hingga Kamis (30/4/2020) pukul 12.00 WIB memperlihatkan bahwa ada 347 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Tanah Air kini berjumlah 10.118 sejak pasien pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

"Kasus baru yang terkonfirmasi sebanyak 347 orang, sehingga jumlahnya menjadi 10.118," kata Yurianto.

Artikel ini sudah pernah tayang di Tribunnews dengan judul:Jalan Belasan Kilometer, Pemudik Ini Pingsan di Toilet Minimarket, Wajahnya Pucat dan Tangan Membiru

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber tribunnews