Isi Kejenuhan Ditengah Pandemi Covid-19, Para Tenaga Medis Tiru 'Brush Challenge' Dengan Cara Yang Berbeda
GridHITS.id-Tenaga medis diketahui menjadi profesi yang berdiri di garda paling depan untuk menangani pandemi covid-19.
Di saat semua orang menghabiskan waktu bersama keluarga selama #dirumahaja, mereka harus sibuk menangani pasien.
Baca Juga: Ratusan Sekolah Kosong Tak Berpenghuni Ini Akan Dijadikan Lokasi Isolasi Pasien Covid-19, Mana Saja?
Tentu saja hal itu menimbulkan kelelahan di mana saat ini kasus positif masih terus bertambah.
Namun, beberapa waktu lalu sempat viral video yang menunjukkan tenaga medis tengah menghibur diri.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun @abbypermanahuda yang berprofesi sebagai dokter.
Kini video tersebut sudah dilihat oleh lebih dari 20.000 penonton.
Dalam video tersebut para tenaga medispermulaan masih mengenakan pakaian sehari-hari.
Kemudian mereka mendekati kamera dan menutupinya dengan stetoskop.
Setelah stetskop dilepas dari kamera, para tenaga medis sudah mengenakan alat pelindung diri atau APD yang lengkap.
Baca Juga: Lagi-Lagi, 3 Perawat Diusir dari Indekosnya, Ternyata Pemilik Kos Seorang Bidan
Rupanya keseruan tersebut terinspirasi dari tantangan yang tengah viral di media sosial yaitu#passthebruchchallenge.
Hal itu diutarakan oleh 4 tenaga medis perwakilan yang berada di video tersebut.
Keempatnya diwawancarai oleh Ruben Onsu, Ivan Gunawan, dan Ayu Ting Ting pada unggahan YoutubeTrans TV Official.
Diketahui keempatnya bertugas pada salah satu rumah sakit tipe D di Pademangan, Jakarta.
"Di Instagram kan lagi viral tuh yang brushchallenge," ujar Abby Permana.
Rupanya keisengan tersebut demi menghilangkan kejenuhan di tengah tugas.
"Saya sama temen saya iseng, eh kenapa kita gak bikin aja di sela-sela kerja biar gak jenuh tapi kita bikin yang beda, kita pakai stetoskop kemudian kita pakai seragam dinas kita," ungkap Abby menceritakan permulaan terbentuknya video tersebut.
Tak bosan tenaga medis juga mengingatkan untuk tetap di rumah dan mencuci tangan di tengah pandemi ini.
"Kalau kita udah mati-matian kerja di sini gak didukung sama masyarakat sama aja boong kak," ujar salah seorang tenaga medislainnya.