Hati-hati! Pakar Ahli Sudah Peringatkan Batasan Konsumsi Garam di Tengah Pandemi Corona Karena Bisa Sebabkan Hal Ini

Senin, 27 April 2020 | 15:19
freepik

Garam

Hati-hati! Pakar Ahli Sudah Peringatkan Batas Konsumsi Garam di Tengah Pandemi Corona Karena Bisa Sebabkan Hal Ini

GridHits.id - Pakar ahli sudah peringatkan batas konsumsi garam di tengah pandemi corona.

Pasalnya, terlalu banyak mengkonsumsi garam bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

Terlebih di tengah pandemi corona yang kian membuat resah masyarakat Indonesia ini.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah membatasi asupan garam harian untuk orang sehat hingga 5 gram.

Baca Juga: Menuai Kontroversi hingga Bikin Geger Warga, Kini Nasi Anjing Berubah Nama Jadi Nasi Semut, Sang Donatur Beberkan Maknanya

Baca Juga: Konsumsi Pepaya Seminggu Sekali, Ini Manfaat Menakjubkan yang Dirasakan Tubuh

Namunpara ahli kesehatan di Turki dan di tempat lain telah memperingatkan orang untuk memerhatikan asupan garam mereka karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu di rumah #stay at home, akibat wabah virus corona.

Dr. Sedat Üstündağ, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Trakya (TU) di Turki, mengatakan bahwa aturan kesehatan pencegahan umum harus dipatuhi secara ketat saat memerangi wabah virus corona.

Menyinggung pentingnya isolasi diri selama wabah, ia menyarankan nutrisi seimbang untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, menekankan bahwa warga harus memperhatikan jumlah garam yang digunakan dalam memasak dan yang ditemukan di dalam bungkus makanan.

"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membatasi jumlah garam meja yang harus dikonsumsi setiap hari untuk orang sehat hingga 5 gram. Tetapi tanpa sadar, karena kita terus berada di rumah, konsumsinya bisa lebih dari itu," katanya dikutip dari The Daily Sabah (25/04/20).

Üstündağ mencatat bahwa banyak makanan, terutama makanan bungkus dan olahan, mengandung garam berlebihan.

"Warga kita harus melacak garam dalam makanan mereka di hari-hari ini," katanya.

"Selain itu, harus diingat bahwa hanya menjauhkan garam dari meja atau menghindari penggunaan garam saat memasak tidak menunjukkan diet yang dibatasi garam.

Tetapi saat mengonsumsi makanan olahan, kadar garam harus diperiksa, dan makanan olahan dengan kadar garam dan lemak jenuh tinggi, serta makanan dengan indeks glikemik tinggi, harus dihindari."

Baca Juga: Imbas Geger Pernyataan Wanita Bisa Hamil Saat Renang, Sitti Hikmawaty Resmi Diberhentikan Presiden Jokowi dari Jabatan Komisioner KPAI

Baca Juga: Jadi Kebiasaan yang Sulit Dihindari, Minum Teh Saat Sahur dan Buka Puasa Ternyata Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan Bagi Tubuh

Selain itu, Üstündağjuga mengatakanbahwa dampak Covid-19 lebih parah pada orang yang merokok dan mengkonsumsi produk tembakau yang serupa, menggarisbawahi bahwa rokok dan produk tembakau adalah faktor risiko penyakit kronis yang signifikan yang memperpendek harapan hidup dan kualitas hidup.

"Merokok bukan hanya fasilitator perkembangan tumor paru-paru tetapi juga merupakan faktor risiko yang sangat serius untuk perkembangan penyakit jantung, pembuluh darah dan ginjal," katanya.

"Karena alkohol juga menekan sistem kekebalan tubuh, tergantung pada jumlah, warga negara kita harus berhati-hati tentang konsumsinya."

Dia juga menambahkan bahwa kita harus mementingkan berolahraga di rumah selama periode ini dan mempertahankan pola tidur yang tenang dan teratur di lingkungan yang gelap untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Artikel ini sudah pernah tayang di GridHealth.id dengan judul:Saran Ahli, Kurangi Asupan Garam Saat Pandemi Covid-19, Ini Alasannya

Editor : Safira Dita

Sumber : Gridhealth.id

Baca Lainnya