Terungkap Alasan Belva Devara Mundur Jadi Tangan Kanan Presiden Joko Widodo, Apa?
GridHits.id - Presiden Joko Widodo saat ini memang sedang dipusingkan dengan masalah penyebaran virus corona di Indonesia.
Angka penyitas yang terus naik membuat Presiden Jokowi mengambil sejumlah kebijakan, mulai dari larangan mudik hingga penambahan anggaran kartu prakerja.
Namun, gara-gara hal tersebut, Presiden Joko Widodo malah ditinggalkan oleh salah satu tangan kanannya, staf khusus millenial Belva Devara.
Melansir dari Kompas.com, Belva Devara ditunjuk sebagai staf khusus presiden pada November 2019 lalu karena prestasinya sebagai CEORuangguru.
Mundurnya pria bernama lengkap Adamas Belva Devara ini dikarenakan Ruangguru terpilih sebagai salah satu program mitra Kartu Prakerja.
"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Belva di akun Instagram miliknya, Selasa (21/4/2020).
Meski demikian, mengutip dari keterangan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksanaan Kartu Prakerja (PMO), Belva Devara membantah jika ada konflik kepentingan antara tugasnya sebagai staf khusus dan CEO Ruangguru.
Ia menjelaskan kalau keputusannya untuk mundur karena tidak ingin menimbulkan asumsi dan persepsi publik.
"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," kata dia.
"Yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19," ucap Belva.
Belva juga berterima kasih pada Presiden Joko Widodo telah memahami pengunduran dirinya tersebut.
Meski hanya dalam waktu singkat, ia mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga sebagai staf khusus presiden.
"Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan," kata dia.
"Sehingga di manapun saya berada, di posisi apa pun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI," ucap Belva.
Masih melansir dari Kompas.com, keterlibatan Ruangguru dalam kebijakan Kartu Prakerja rupanya menuai berbagai reaksi dari masyarakat.
Hal ini tidak lepas dari posisi Belva Devara sebagai staf khusus sekaligus CEO Ruangguru.
Baca Juga: Seorang Wanita di Serang Meninggal Dunia Setelah 2 Hari Tidak Makan, Kesulitan di Tengah Covid-19?
Baca Juga: Seorang Wanita di Serang Meninggal Dunia Setelah 2 Hari Tidak Makan, Kesulitan di Tengah Covid-19?
Ruangguru adalah salah satu perusahaan yang menjadi fasilitator pelatihan Kartu Prakerja yang memiliki anggaran Rp 5,6 triliun.
Ada delapan perusahaan yang digandeng pemerintah untuk proyek Kartu Prakerja. Maka, jika dibagi rata, masing-masing perusahaan berpotensi meraup Rp 700 miliar.