GridHITS.id - Wabah virus corona masih merajalela.
Penderita positifnya terus merangkak naik, bahkan hasil rapid test jauh lebih mencengangkan, karena penderita positifnya jauh lebih banyak.
Hanya saja, masyarakat Indonesia sebaiknya jangan panik, karena periset lokal temukan zat aktif dalam bahan alami herbal yang dapat membentengi tubuh dari virus corona.
Baca Juga:Gelah Penikahan di Tengah Pandemi Corona, Feni Rose Harus Tunda Resepsi Sang Anak
Tentu selain memanfaatkan zat aktif itu,agar virus tersebut tidak menyebar luas, masyarakat diimbau untuk rajin cuci tangan pakai sabun.
Selain itu juga menjaga jarak sosial, berdiam diri di rumah, berolahraga, dan berjemur diri di bawah matahari.
Tak kalah penting, masyarakat juga harus bisa menjaga pola makan yang sehat.
Menjaga kesehatan agar tidak mudah diserang oleh virus corona tentu merupakan bagian yang tidak terlepas untuk dapat dilakukan.
Tapi bagaimana caranya? Apakah mengonsumsi makanan sehat bisa mencegah corona?
Baca Juga:Abaikan Imbauan Pemerintah dan Nekat Gelar Resepsi Pernikahan, 37 Tamu Pun Terinfeksi Virus Corona
Lantas, makanan seperti apa yang sehat itu? Atau jenis buah apa yang bisa mencegah corona?
Peneliti temukan senyawa lawan corona Tim periset dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Farmasi UI, Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC), LPPM IPB University dan Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University telah melakukan penelitian bioinformatika untuk menemukan senyawa yang berpotensi untuk melawan Covid-19.
"Senyawa tersebut adalah golongan flavonoid yaitu salah satunya hesperidin," ujar Guru Besar IPB University yang juga Kepala Pusat Biofarmaka Tropika (TropBRC), Prof Irmanida Batubara dikutip dari laman resmi IPB University, Jumat (27/3/2020).
Tim riset IPB menyatakan penelitian ini ditujukan untuk menemukan kandidat senyawa potensial antivirus SARSCoV-2 (virus Corona) dari bahan alam Indonesia.
Penelitian tersebut disebutkan berdasarkan penelitian bioinformatika.
"Bioinformatika adalah penerapan teknik komputasional untuk menganalisis informasi biologis, khususnya yang terkait dengan biologi molekuler, antara lain sekuens DNA, sekuens RNA, dan asam amino," demikian pernyataan tertulis dari Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC) IPB, Sabtu (28/3/2020).
Lebih lanjut tim riset IPB mengungkapkan hesperidin paling banyak ditemukan di kulit buah jeruk.
"Hesperidin paling banyak ditemukan di kulit jeruk, namun ia juga dapat ditemukan di bagian daging buah jeruk walau dalam jumlah lebih sedikit," imbuhnya.
Tapi, jangan lupa untuk ditambah sedikit kulit jeruk yang sudah dicuci bersih.
"Memang akan terasa sedikit pahit. Nah tahanlah sedikit rasa pahit ini karena ini menunjukkan hesperidin yang ada di dalamnya," katanya. Tapi, bagaimana yang tidak sanggup untuk mengonsumsi rasa pahit. Prof Irmanida Batubara memberikan solusi lain.
Baca Juga:Dianggap Kuat dan Mematikan, Ternyata Virus Corona Dapat Lenyap Dengan Benda ini!
Baca Juga:Andrea Dian Bongkar Tenaga Medis yang Kewalahan Tangani Penderita Corona, 'Pasien Membeludak'
Caranya ialah jeruk bisa dibuat infus water dari jeruk beserta kulitnya.
Beberapa senyawa dari kulit jeruk akan larut dalam air sehingga juga terkonsumsi oleh tubuh.
Tapi jangan lupa jeruknya dicuci bersih terlebih dahulu.
"Semua jenis jeruk mengandung hesperidin. Jadi tidak harus jeruk buah. Tapi kita juga bisa memanfaatkan kulit jeruk nipis, jeruk lemon dan varietas jeruk lainnya," jelasnya.
Tunggu apalagi, segera minum jus jeruk plus kulitnya ya. Kalau tidak tahan rasa pahit, maka Anda bisa membuat menjadi infus water.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Corona, Guru Besar IPB: Minum Jus Jeruk Plus Kulitnya"