Ayahnya Jadi PDP Corona, Beredar Pesan Menyayat Hati Putri Mendiang Prof. dr. Bambang Sutrisna : "Lelucon Kalian, Air Mata Bagi Kami

Senin, 23 Maret 2020 | 15:56
instagram @PBIDI

Indonesia berduka, guru besar kedokteran epidemiologi meninggal dunia, Prof Bambang Sutrisna, MCH

Ayahnya Jadi PDP Corona, Beredar Pesan Menyayat Hati Putri Mendiang Prof. dr. Bambang Sutrisna : "Lelucon Kalian, Air Mata Bagi Kami

GridHITS.id -Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI memberikan kabar duka.

Salah satu dokter terbaiknya, yaituGuru Besar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Prof Dr dr Bambang Sutrisna, MHSc, meninggal dunia di RS Persahabatan, Jakarta Timur, Senin (23/3) pagi.

Kebenaran berita itu dikonfirmasi oleh akun instagram pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia PB IDI.

Baca Juga:Dianggap Kuat dan Mematikan, Ternyata Virus Corona Dapat Lenyap Dengan Benda ini!

Baca Juga:Andrea Dian Bongkar Tenaga Medis yang Kewalahan Tangani Penderita Corona, 'Pasien Membeludak'

PB IDI yang diketuai oleh dr Daeng Faqih, SH, MH, menyatakan turut berbelasungkawa atas wafatnya anggota IDI Jakarta Timur tersebut.

Berikut postingannya:

Kabar tersebut ramai tersebar di beberapa grup whatsapp.

Berikut postingannya.

Innalillahi wa innalillahi Rojiun...
Telah wafat Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna, MHSc (Guru besar Epidemiologi FKM UI), meninggal di RS Persahabatan pagi ini jam 08.30 WIB.
Telah dikonfirmasi dengan RS Persahabatan, beliau sbg PDP Covid-19.
Terakhir alm. Prof. Bambang memberikan kuliah jarak jauh dengan mahasiswa pada hari Sabtu, 21/3/2020, selama perkuliahan alm. tidak berhenti batuknya..
Allahumagh firlahu warhamhu waafihi wa'fu anhu...
Al-Fatihah...
JERITAN HATI KELUARGA PROF DR dr Bambang Sutrisna MHSc
beredar
Berkaitan dengan meninggalnya guru besar epidemiologi FKM Universitas Indonesia, beredar di grup whatsapp, pesan haru keluarga Prof. Bambang, yang diduga adalah putrinya, yaituLeonita Triwachyuni A S, MD.
Dilihat dari postingan terakhirnya, banyak yang mengucapkan belasungkawa, baik dari para sejawat maupun kerabat dan rekannya.
dr_yohaneshandokospog: Turut berdukacita, Non. Semoga Papa kamu diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yesus, dan kamu sekeluarga diberi kekuatan
ayudini_14:Terimakasih untuk papa mbak yg sudah mengabdi untuk negara ini. Mbak juga jaga kesehatan, saya gak kenal mbak. Tapi saya respect sekali. Semoga manusia disana sadar dengan virus ini. Semoga semakin membaik kedepannya. Aamiin...
Nah selain postingan di atas, ada juga postingan insta stories dalam akun instagramnya berikut ini :
Hari ini makna #dirumahaja yang sebagian dari kalian abaikan dan jadikan lelucon menjadi air mata buat keluarga kami.
Ya memang, ayah saya bisa dibilang bandel, disuruh jangan praktek bilangnya kasian orang dari jauh.
Ternyata pasien yang dibilang kasian itu adalah SUSPECT COVID dengan rontgen paru-paru udah putih semua.
Pasien tersebut yang pulang paksa dari sebuah RS di Bintaro karena ini dan itu.
Lalu apa efeknya?
Ayah saya demam, sesak.
Fyi, ayah saya adalah orang yang gak pernah ngeluh, patah kaki aja masih jalan, batuk-batuk masih ngajar dari rumah.
Jadi, ketika mengeluh sesak ya itu bukan main-main.
Dibawa ke rumah sakitm sesak itu enggak membaikm saturasi terus menurun, RJP, inkubasi, dan meninggal.
Saya tulis ini cuma mau minta tolong, plis untuk yang punya pilihan, jangan bandel #dirumahaja dan yang udah ada di RS, jangan bandel sampai pulang paksa.
Yang menyedihkan buat pasien Covid adalah meninggal sendirian, sesak sendirian, mau minta tolong? ga ada perawat berjaga, isolasi tertutup, keluarga ga bisa lihat. Tahu apa yg papa lakukan pas sesak tadi malem? telepon anak dan menantunya, minta tolong. "
"Saya sampai menelpon RS utk kasih tau, karena keluarga ga bisa masuk. Jadi selama kalian punya hidup yang kalian hargai, punya keluarga yg kalian kasihi yang masih hidup plis jangan menambah penyebaran virus."

"Sungguh bukannya mau nakut2in tapi kalian bayangkan kalo keluarga kalian sesak nafas dan telepon2 kalian sambil minta tolong karena sesak, gimana perasaan kalian?

"Ato kalau kalian sendiri akhirnya tumbang karena covid dan diisolasi, sendirian..sesak juga dinikmati sendirian..gimana perasaan kalian?

"Marah??jelas saya marah karena ada orang-orang egois macam kalian yang gak mau nurut dan bawa penyakit buat keluarga kita. Jujur saya dua minggu ini, bahkan gak pulang, takut ketemu orangtua, kenapa? karena saya kerja di RS, dan saya paham betul di rumah saya ada dua orang berusia diatas 60 tahun yang harus dilindiungi. Saya gak punya pilihan untuk #di rumah aja karena saya masih jaga.

Saya ga dapat jatah swab dari RS karena terbatas. Ya saya telah aja sendiri semuanya.

Baca Juga:Ningsih Tinampi Tiba-tiba Menangis Sesenggukan, Singgung Wabah Corona dan Kabah, Ada Apa?

Baca Juga:Lama Tak Ada Kabar, Tiba-tiba Paranormal Ningsih Tinampi Diberitakan Diserang,

Pesan menyayat hati itu menekankan pentingnya taat social distancing dan physical distancing.
Jaga jarak, hindari kerumunan, dan sedapat mungkin berada di rumah.
Hanya saja, setelah dicek ke akun instagram Leonita, insta stories itu sudah tidak ada, kemungkinan sudah dihapus.
Meski diduga jadi PDP corona, penyebab kematian Prof Dr dr Bambang Sutrisna, MHsc masih diselidiki, apakah disebabkan oleh virus covid-19 atau penyebab lainnya.

Editor : Saeful Imam

Sumber : Instagram

Baca Lainnya