Nakita.id –Mencuci tangan dengan sanitiser tidak boleh berlebihan.
Bila tidak, kebiasaan itu dapat mempermudah terinfeksi corona.
Penggunaan hand sanitizer tak terlepas dari mewabahnya virus corona di tanah air.
Sejak 2 orang dinyatakan positif corona pada 2 Maret lalu, kini melonjak hingga 96 kasus positif dengan jumlah kematian mencapai 5 orang.
Bahkan, salah seorang pejabat pemerintah, yaitu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, ikut terpapar virus yang dapat menular dengan cepat tersebut.
Akibat hal tersebut, masyarakat seketika panik dan langsung menyerbu toko kesehatan dan pasar untuk membeli berbagai perlengkapan.
Baca Juga: Viral Dangdutan Rutin di Kuburan Sampai Pagi, Juru Kunci: 'Kita Anggap Orang Gila'
Salah satu yang menjadi incaran masyarakat adalah cairan pencuci tangan (hand sanitizer).
Selama ini, membersihkan tangan dengan cairan pencuci tangan memang disebut-sebut sebagai salah satu cara mencegah infeksi virus corona.
Tak hanya di Indonesia, di Hongkong pun sempat terjadi tragedi karena antar warganya saling berebut stok cairan pencuci tangan yang terbatas.
Bahkan, saking berebutnya, seorang nenek dan bocah di Hongkong diketahui menjadi korban penusukan hingga terkapar tak berdaya.
Namun, tahukah Moms, bahwa penggunaan cairan pembersih tangan yang berlebihan ternyata bisa mengakibatkan bahaya, lo.
Melansir dari Japantoday.com (27/2/2020), beberapa ahli mengatakan bahwa mencuci tangan terlalu sering untuk menghindari infeksi virus justru bisa menimbulkan efek buruk.
Baca Juga:Wah, Wakil Presiden Iran Tak Dilarikan ke Rumah Sakit Meski Positif Corona, Kenapa?
Hal itu terjadi lantaran mencuci tangan secara berlebihan bisa mengikis kulit, kemudian melemahkan kemampuannya untuk bekerja sebagai penghalang agen-agen berbahaya dan penjaga kelembapan.
Selain itu, menggunakan sanitiser berbasis alkohol dan mencuci tangan secara berlebihan juga tidak baik lantaran dapat menghilangkan 'flora bakteri normal'.
Flora bakteri ini penting bagi kulit, karena berperan untuk melapisi dan membantu menangkis setiap serangan agen pathogen, termasuk virus corona.
Alkohol, yang dikenal memiliki sifat disinfektan, memang sering digunakan untuk menjaga tangan bebas dari bakteri dan virus.
Tak berhenti sampai di situ, desinfeksi dengan alkohol yang berlebihan juga bisa membuat kulit kehilangan minyak dan air.
Jika dibiarkan terus menerus, hal itu pun bisa membuat kulit menjadi kasar dan pecah-pecah.
Baca Juga:Viral Dangdutan Rutin di Kuburan Sampai Pagi, Juru Kunci: 'Kita Anggap Orang Gila'
Maka, juru bicara produsen produk kimia dan konsumen Jepang, Kao Corp, pun memberikan sebuah saran tentang mencuci tangan yang tepat.
“Kulit kering dan rusak bisa menjadi sarang bakteri penyakit dan juga meningkatkan risiko virus memasuki tubuh melalui luka di kulit.
Untuk mencegah infeksi, jauh lebih penting untuk mencuci tangan dengan sabun dalam jumlah sedang selama lebih dari 30 detik secara efektif daripada mencuci tangan beberapa kali sehari,” ujar juru bicara tersebut.
Ia juga menganjurkan setelah mencuci tangan, ada baiknya menyeka tangan dengan handuk kertas atau handuk bersih setelah dicuci.
Hal itu perlu dilakukan, karena tangan yang basah dapat menyebabkan gangguan kulit dan memungkinkan patogen menempel pada tangan.
Baca Juga:5 Ramuan Alami Rahasia agar Tahan Lama, Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga Harmonis
Sementara itu, untuk mencegah kulit pecah-pecah, ia pun menyarankan agar masyarakat menggunakan lotion atau krim pelembab setelah mencuci tangan.
Mencuci tangan dan menggunakan cairan sanitiser memang diperlukan, tapi jangan sampai berlebihan ya, Moms.
Artikel ini telah ditulis di nakita.id dengan judul : Banyak yang Salah Kaprah! Kebiasaan Sehat yang Dipercaya Ampuh Ini, Ternyata Justru Bisa Mempermudah Terinfeksi Virus Corona