Ini terjadi karena ketika orgasme, seseorang akan melepaskan hormon serotonin atau yang disebut juga dengan hormon bahagia.
Pada orang yang sering terkena migrain atau sakit kepala sebelah, hormon serotonin ini terlihat lebih rendah dibandingkan orang yang jarang mengalami migrain.
Dalam sebuah penelitian, ditemukan orang-orang yang sakit kepala sebelah mendambakan seks 20 persen lebih banyak ketimbang mereka yang mengalami sakit kepala karena tegang.
Gejala migrain mereka juga menghilang setelah melakukan aktivitas seksual.
Dalam bukunya, Ellison menyatakan bahwa seks menghasilkan suntikan serotonin.
"Ada kasus dua pria yang dilaporkan di Israel menderita sakit kepala cluster episodik, satu berusia 61 tahun, dan yang lainnya 47 tahun," kata Ellison.
"Pada saat orgasme dengan pasangannya masing-masing, kedua pria tersebut melaporkan sakit kepala mereka tiba-tiba hilang," imbuhnya.
Namun, kita tidak harus berhubungan seks untuk mengatasi migrain, karena pelukan pun bisa memberi efek serupa.
Oksitosin adalah zat kimia otak yang kerap disebut sebagai "hormon cinta", yang dilepaskan saat kita memeluk seseorang.
Jika sakit kepala dan ingin menghindari penggunaan obat penghilang rasa sakit (pain killer), Moms bisa memeluk orang yang disayangi.
"Berikan pelukan untuk pasangan. Para peneliti tidak menyebutnya neurokimia tanpa alasan," sebut Ellison.