GridHITS.id - Kasus skoliosis banyak dialami masyarakat di Indonesia.
Badan Kesehatan Dunia yaitu World Health Organization (WHO) mencatat setidaknya 3% warga di dunia rentan terkena penyakit skoliosis.
Di tanah air sendiri angka prevalensi skoliosis sekitar 3%-5%.
Meski cukup tinggi,kasus skoliosis di Indonesia sering tidak terdeteksi.
Untuk itu, kita perlu mengenal dan mendeteksi sejak dini kelainan tulang belakang ini.
Dalam acaraMedia Gathering 2023 dan Buka Puasa Bersama dengan awak media, pembicara dari RS Premier Bintaro yaitudr. Omar Luthfi, Sp.OT (K) Spine, mengungkapkan bagaimana cara mengenal skoliosis.
Bertempat di resto The Duck King, Senayan City pada Kamis (6/3) lalu, Omar menyebutkan, skoliosis adalahkelainan yang ditandai dengan bentuk tulang belakang yang melengkung menyerupai bentuk “S” atau “C”.
Tulang terlihat tidak lurus alias bengkok, meski gangguan tergantung derajat keparahannya.
Bahkan untuk derajat yang ringan, tidakbergejala, tidak tampak jelas perubahan bentuk.
Sedangkan pada kasus yang berat,kelainan ini dapat menyebabkan berbagai gangguan, bahkan akibat yang fatal.
"Gangguannyabersifat progresif, tampak perubahan bentuk, rasa pegal atau nyeri pada punggung, gangguan pernafasan," ungkap dr Omar.
Baca Juga: Bulan Ramadan adalah Bulan Tepat untuk Mengampanyekan Hidup Bersih dan Sehat