2.Triclosan
Triclosan adalah zat kimia yang bertugas membunuh mikroorganisme seperti jamur dan bakteri.Umumnya, triclosan dapat ditemukan pada produk pembersih tubuh seperti sabun, pasta gigi, hingga deterjen.
Sayang, manfaat tersebut diiringi oleh potensi timbulnya penyakit macam alergi, asma dan eksim.
Bahkan, penggunaan triclosan secara rutin dan berlebih bisa saja meningkatkan kemungkinan bakteri untuk bermutasi menjadi lebih kuat layaknya yang sempat merepotkan Amerika Serikat pada 2019 hingga 2020 silam.
3.Paraben
Paraben merupakan pengawet yang biasa digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada produk.Biasanya, kandungan paraben dapat ditemukan pada berbagai macam produk kosmetik dan pembersih kulit.
Adapun, penggunaan produk kosmetik dengan kandungan paraben berpotensi menimbulkan reaksi seperti gatal, munculnya ruam, bengkak, hingga rasa nyeri ataupun terbakar. Bahkan, terdapat dugaan kalau paraben dapat memicu kanker.
4.Formaldehyde
Sama seperti paraben, formaldehyde atau formalin adalah senyawa yang acap digunakan sebagai pengawet pada produk skincare dan kosmetik.Biasanya, kandungan formaldehyde dapat ditemukan pada cat kuku, make-up, lotion hingga deodoran.
Di sisi lain, paparan formalydehyde bisa menyebabkan iritasi kulit, kesulitan bernapas, mata berair, hingga sensasi terbakar di dalam hidung saat terhirup.
Tak berhenti sampai di situ, formaldehyde juga dikategorikan oleh The International Agency for Research on Cancer sebagai carcinogen atau zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.