Di radio ini, Taufik menyalurkan keinginannya sejak kecil untuk menjadi komedian dan menghibur orang lain.
Di sini, ia berkenalan dengan grup komediWarkop DKI(yang dipelopori Dono (alm), Kasino (alm) dan Indro), Dedi Gumelar (Miing), Mat Solar, Unang, Eman "Empat Sekawan", Ulfa Dwiyanti, dan Eko Patrio.
Dari merekalah, Taufik banyak belajar terutama bagaimana menjadi seorangkomedianyang hebat.
Untuk memperolehpekerjaan di Radio SKbukanlah hal yang mudah bagiTaufik Savalas.
Taufik yang sangat memerlukan pekerjaan saat itu terpaksa menelan pil pahit, karena sempat ditolak bekerja di Radio SK. Ketika itu,ia diuji melawak di depan pelawak senior, antara lain Unang, Mat Solar, dan Dedy Gumelar (Miing).
Karena tampil tanpa adanya persiapan, penampilan Taufik sangat memalukan dan dicela meskipun sudah berusaha melawak. Namun, beberapa lama setelah itu Taufik akhirnya dapat bekerja di Radio SK.
Pada tahun 1995, ia keluar dari radio Suara Kejayaan yang telah memberinya banyak pelajaran dan pengalaman. Ia pun mulai merambah layar kaca dengan menjadi bintang tamu dan MC di berbagai stasiun televisi.
Pertama kali, ia melawak secara profesional di Sogo, Plaza Indonesia. Taufik tampil dalam lomba mirip rambut Demi Moore yang gaya rambutnya memang sedang mewabah awal tahunan.
Honor pertamanya sebagai pelawak profesional adalah sebesar Rp 250 ribu. Pada tahun 2006, ia juga pernah berperan sebagai "Presiden" dalam acara Republik BBM.
Sebelum memulai kariernya, ia pernah menganggur selama 15 tahun dan sempat menjadi office boy, kondektur, dan pengamen.
Artikel ini telah tayang di GridHITS dengan judulSelamat Jalan untuk Selamanya, Kisah Akhir Hayat Sang Komedian Terkenal yang Sedang Berjaya di Puncak Karir yang Tragis, Meninggal karena Badannya Terjepit Mobil Truk Bermuatan Semen