Keduanya bahkan pernah sama-sama punya pacar, namun akhirnya kembali karena masih sayang.
Untuk menghindari maksiat, Uje dan Umi Pipik harus menikah di bawah tangan pada tahun 1999.
Meski mengaku Umi Pipik adalah titik balik hidupnya, Uje masih sering bandel bahkan pernah memakai narkoba di depannya.
Parahnya, saat menikah, keduanya masih pengangguran sehingga kesulitan ekonomi makin terasa.
Demi bertahan hidup, mereka sepakat membuat kacang goreng, kue isi kacang dan susu untuk dititipkan di toko kue.
Namun, untung dari berjualan ternyata tak dapat menutupi kebutuhan hidup keluarga kecil itu.
Saking susahnya, Umi Pipik bahkan mengenang pernah makan sepiring berdua dengan lauk yang sederhana.
Akhirnya, tahun 2000, Uje pun kembali mendalami ilmu agama, dan mendapatkan rezeki pertama lantaran kakaknya, Fathul Hayat, tidak bisa hadir untuk khutbah di masjid Mangga Dua.
Umi Pipik lalu mengingat uang Rp 35 ribu yang merupakan uang halal pertama hasil berkhotbah suaminya itu.
Artikel ini telah tayang diGrid.IDberjudul "Tegar Meski Dimadu Uje dengan Wanita Lain, Umi Pipik Kenang Hidupnya yang Nelangsa Saat Awal Menikah dengan Almarhum, Makan Sepiring Berdua Sampai Jualan Makanan Sejuta Umat Ini Agar Dapur Ngebul"