Najwa lantas menyodorkan tiga teori harfiah untuk membuat seseorang layakmenyandang gelar princess.
Pertama, kata Najwa, seseorang layak dipanggil dengan sebutan tersebut jika ia dilahirkan sebagai putri raja.
Namun butuh garis keturunan untuk menjadi seorang putri. Syahrini jelas bukan putri dari seorang raja, sehingga ia gagal di kriteria pertama.
Kedua, lanjut Najwa, jadilah istri dari seorang pangeran. Namun lagi-lagi itu di luar kehendak manusia karena takdir ada di tangan Tuhan.
Sementara Syahrini yang kala itu belum menikah dengan Reino Barack pun gagal di kriteria kedua.
"Yang ketiga dan ini yang paling terjangkau oleh semua orang. Cuek saja mengklaim diri sendiri sebagai princess," lanjutnya, disusul gelak tawa penonton.
Najwa Shihab mengatakan, untuk merealisasikan cara yang ketiga jelas lebih mudah.
Seseorang hanya perlu mengombinasikan dua hal, yakni tebal muka dan keras kepala.
Ngotot dan gigih dalam meyakinkan orang lain bahwa dirinya adalah princess, kata Najwa. Lagi-lagi disambut tawa renyah dari deret penonton.
"Semua kombinasi itu membutuhkan satu hal saja, percaya diri," lanjutnya.
"Soal kepercayaan diri rasanya level Teh Syahrini itu bukan lagi princess. Kepercayaan diri seorang Syahrini sudah seperti Ratu Sejagat. Setuju tidak?" kata Najwa yang dihadiahi gemuruh tepuk tangan hadirin di konser Syahrini.