Profesi asli Gus Samsudin dikuliti ternyata jauh dari kata sakti mandraguna. Foto dukun Blitar ini akhirnya diolok-olok di media sosial.
Pesulap Merah memang kerap membongkar aksi spiritual Gus Samsudin. Bahkan Pesulap Merah terang-terangan meminta Gus Samsudin membuktikan kesaktiannya. Namun Gus Samsudin enggan menutup padepokannya.
Gus Samsudin sudah mengaku bahwa hal-hal yang ditampilkannya di YouTube hanyalah akting belaka. Hal ini dikatakan oleh Pesulap Merah atau Marcel. Jadinya tak perlu lagi ada pembuktian dari Gus Samsudin.
"Untuk konten-kontennya sendiri, Mas Udin sudah mengakui bahwa kontennya hanya hiburan. Hanya setting-an alias sekadar akting doang, itu juga sudah dia akui di channel YouTubenya," terang Pesulap Merah yang diminta konfirmasi oleh wartawan pada Selasa (2/8/2022).
Perseteruan Pesulap Merah dan Gus Samsudin juga menarik perhatian warga setempat. Warga menuntut padepokan itu ditutup karena diduga melakukan penipuan bermodus pengobatan.
Warga berdemonstrasi meminta agar padepokan Gus Samsudin ditutup. Alasan aspirasi mereka, padepokan itu banyak menipu warga dengan modus pengobatan, bukan karena soal viralnya perseteruan dengan Pesulap Merah. Mediasi di Polsek Lodoyo Barat tidak membuat Gus Samsudin mau menutup padepokannya
"Kalau saya tidak melanggar hukum, saya tidak akan melakukan apa pun yang bertentangan dengan hukum. Saya akan berpijak dengan kaki saya sendiri," kata Gus Samsudin seusai mediasi di Polsek Lobar, Minggu (31/7/2022).
Hasil mediasi antara pihak Gus Samsudin dan Kepala Desa Rejowinangun menyatakan bahwa Padepokan Nur Dzat Sejati ditutup selama tiga hari untuk sementara waktu. Pada Senin (1/8/2022) wartawan yang memantau di lapangan, dua pintu gerbang Padepokan Gus Samsudin Jadab Blitar tertutup rapat.
Keadaan suasana di depan Padepokan terpantau sepi tidak seramai kemarin pada waktu didemo, warga sekitar dan pengguna jalan berlalu lalang seperti biasa.
Kepala Desa Rejowinangun, Bhagas Wigasto menuturkan bahwa pihaknya resmi menutup Padepokan Nir Dzat Sejati Blitar, hal ini sesuai dengan keputusan bersama dan untuk proses diskusi masing-masing pihak.
"Berdasarkan hasil kesepakatan kedua belah pihak yaitu warga desa dan padepokan, mereka sepakat untuk menutupnya terlebih dahulu, mulai hari ini. Untuk proses tabayun (diskusi) di masing-masing pihak," terang Bhagas kepada wartawan.