Bantahan tersebut ditegaskan oleh Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar, Ia Komang Upeksa dalam keterangannya.
"Melihat dari tirainya saja, sudah bisa dipastikan bukan RSUD Sanjiwani, kami tidak ada menggunakan yang seperti itu. Ini bisa diperiksa langsung ke rumah sakit," ujar Ida, Jumat (26/4/2019).
Diketahui, video viral yang beredar tersebut menunjukkan latar belakang sebuah horden atau tirai berwarna biru dengan lis putih, yang menjadi sekat antar tempat tidur pasien.
Terkait video asusila yang mengatasnamakan RS Sanjiwani Gianyar, nama baik rumah sakit sudah sangat tercoreng.
Ia lantas berkoordinasi dengan Dinas Inkom Gianyar untuk menelusuri kebenaran video asusila itu.
"Kami tegaskan, video itu tidak benar dilakukan di RS Sanjiwani. Kami bersama Inkom tengah menelusuri video tersebut. Sebab ini tak hanya mencoreng nama baik Sanjiwani, tetapi juga Pemkab Gianyar, dan masyarakat Gianyar," tegas Ida.
Dari video yang beredar itu, tampak sepasang remaja yang sedang berhubungan intim di tempat tidur pasien.
Video asusila yang beredar tersebut, tampak direkam oleh seseorang secara candid.
Dari rekaman itu, terlihat pula pelaku laki-laki masih menggunakan infus namun melakukan tindakan sesonoh itu.
Di detik terakhir, pelaku wanita tampak sempat menoleh ke arah kamera.