Nia mengaku bahwa ia memang pernah pergi bersama keluarga Ardi saat pacaran menggunakan jet pribadi milik keluarga Ardi.
"Iya. Lu tau kan, begonya orang kampung ini, ya? Orang kampung dibawa naik private jet," ujar Nia.
"Nih kan gini, di dalemnya ada sofa, ruang makan tuh duduknya gini," ujar Nia sembari menggambarkan posisinya saat itu.
"Berapa gede tuh?" tanya There.
"Kagak tau, namnya juga numpang," jawab Nia tanpa memperlihatkan gengsi sama sekali.
"Gue sok-sok asyik nih, gak kaget gitu. Tiba saatnya untuk take off, mertua gue, tapi manggilnya masih Tante. Tiba-tiba dia puter (kursinya) dia ngadep gue. Mati gue, gimana nih caranya. Gue pegang-pegang (mencari tombol)," ujar Nia.
"Nia, Nia nggak pusing?" ujar Nia sembari menirukan pertanyaan ibu Ardi saat itu.
"Oh nggak tante, nggak papa. Gue sok-sok asyik, karena gue malu. Laki gue gimana? Tidur pas itu," ungkap Nia
"Udah gitu, take off, ngeeenngggg," ungkap Nia sembari memperagakan dia duduk terpanting miring, seperti kalau naik angkutan umum.
There dan Nia tertawa bersama-sama mendengar cerita Nia.
Saat akan pulang, Nia sudah tidak tahan menahan pusingnya dan bertanya pada ibu Ardi, "tante nggak ngerti".