Setelah sempat berfikir Arie sadar bahwa hal itu bukan salah brand fashion dari negara tersebut.
"Saya ngelakuin ini hanya dengan satu niatan, untuk membela Nabi. Saya ngelakuin ini bukan untuk bikin netizen happy.
Jadi temen-temen yang nyuruh saya bakar dengan alih-alih 'ayo dong tunjukin kalau berani' begitu kan?
"Saya malah berterima kasih pada brand-brand ini yang bikin campaign viral," kata Arie melalui kanal YouTubenya.
Meski batal membakarnya, Arie melarang sang istri untuk memakainya lagi.
"Sekali lagi saya ingatkan barang-barangnya itu nggak salah.
Benda mati gitu. Barangnya nggak jadi korban, barangnya tetap di sana cuma saya nggak pakai,
Yang salah itu kebijakan pemimpinnya yang nggak sadar bahwa mereka punya brand yang dijual di negara-negara yang mayoritas muslim,"tutupnya.
Mengutip Kompas.com, pada Rabu (21/10/2020) lalu, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan tidak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi.
Pernyataan tersebut langsung memicu kemarahan oleh dunia Arab dan dunia Muslim.
Sementar itu, semenjak hijrah Fenita Arie juga memutuskan untuk merubah penampilannya dengan berhijab.