Nama Laila melambung tinggi setelah ia memerankan tokoh yang dibintanginya bersama akrtis/aktor lagendaris seperti Slamet Rahardjo, Henky Solaiman, Wolli Sutinah dalam film “Wadjah Seorang Laki-Laki” pada tahun 1971.
Ia menghembuskan nafas terakhir sehari setelah melakukan syuting di acara talkshow yang dipandu oleh komedian Entis Sutisna alias Sule.
Di balik penampilan dan tawanya yang riang, artis kelahiran Padang Panjang ini mengalami jatuh bangun kehidupan yang bisa dibilang tidak mudah.
Tak seperti artis lain yang bergelimang harta, Ia tinggal di sebuah rumah sederhana.
Rumahnya berada di kawasan kumuh dan gang sempit Tangkiwood, Jakarta Barat.
Kendati selalu tampil ceria di layar kaca, ternyata Laila menyimpan cerita pedih semasa hidupnya.
Di rumahnya yang sederhana, Ia tidak memiliki kompor. Alat memasak di rumahnya itu raib begitu saja entah kemana.
Bahkan,Ia sering ‘ngutang’ ke warung demi membeli lauk paukuntuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Di rumah Laila biasanya hanya ada nasi.
Nasi pun sering disulap menjadi bubur, kemudian ditambah garam seadanya agar lebih ‘berasa’.
Hal tersebut diungkapkan oleh tetangga dekatnya yang bernama Darsih.