"Makanya Angie udah gak mau lagi dad, masuk politik."
"Masih ada rasa sedikit trauma. Politik itu bikin hati sama masa lalu itu udahlah Angie mau kubur. Angie mau cari jalan lain yang lebih baik," tandasnya.
Namun, Angie bersyukur di sisinya masih ada satu sosok yang selalu membelanya tak peduli bagaimana keadaannya.
Sosok tersebut tak lain dan tak bukan adalah sang ayah, Lucky Sondakh.
"Ayah saya datang terus bilang 'Sudahah terima saja, apapun itu, hadapin. Kamu tidak punya pilihan. Kamu hanya punya satu pilihan, yaitu bertahan'," ungkap Angelina Sondakh.
"Ketika saya merasa gak punya teman, saya hanya punya orang tua, anak yang gak bisa datang jenguk tiap hari," imbuhnya.
Namun, sungguh tak diduga oleh Angie bahwa ia malah mendapat lebih banyak teman di lapas.
"Tapi di dalam penjara, Allah menghadirkan begitu banyak teman yang melebihi teman, sahabat," ungkapnya.
"Ternyata Allah menghadirkan teman-teman baru," tambah Angie.
Menurut Angie, semua narapidana tidak pernah memandang siapa mereka dan latar belakang mereka.
"Gak ada strata lagi, semuanya sama. Mau saya itu dulu mantan Putri Indonesia, mantan anggota DPR, itu gak ada. Semuanya statusnya sama, yaitu narapidana," ucap Angie.