GridHITS.id -Secara global, World Health Organization (WHO) memperkirakan sekitar 300.000 anak di seluruh dunia berusia 0-19 tahun terdiagnosis kanker setiap tahunnya.
Sementara itu, data dari Union for International Cancer Control (UICC) mencatat bahwa jumlah anak yang menderita kanker bertambah sekitar 176.000 orang setiap tahunnya.
Mayoritas anak yang menderita kanker pun diketahui berasal dari negara berpenghasilan rendah hingga menengah.
Di Indonesia sendiri, menurut catatan Kementerian Kesehatan RI, jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak adalah leukemia.
Bahkan, sepertiga kasus kanker pada anak di Indonesia merupakan leukemia. Ironisnya, tidak semua anak mendapatkan pengobatan yang efektif.
Di Tanah Air, kendala terbesar yang dihadapi dalam mengatasi kanker pada anak adalah sulitnya melakukan pencegahan dan deteksi dini.
Selain itu, diagnosis yang keliru dan tertunda, kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan, dan risiko kambuhnya kanker setelah pengobatan turut menjadi rintangan menuju kesembuhan.
Menanggapi masalah ini, sejak tahun 2010, Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) telah berkomitmen untuk membantu anak-anak pejuang kanker untuk bisa mendapatkan bantuan pengobatan di rumah sakit saat perawatan.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Kanker Anak Indonesia Sallyana Sorongan, “Hingga penghujung tahun 2021, sebanyak 5000 lebih anak-anak penderita kanker telah menerima obat-obatan gratis dari YKAI untuk pengobatan mereka.
Sayangnya, jumlah tersebut masih jauh dari kata cukup untuk sepenuhnya mengobati mereka.
Kami sebagai salah satu pihak yang peduli kepada anak-anak pejuang kanker di Indonesia ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak melakukan sesuatu, salah satunya dengan berdonasi.”