Follow Us

Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Mencegah Penularan Covid

Saeful Imam - Kamis, 03 Februari 2022 | 17:53
Virus corona penyebab COVID-19 mudah bermutasi menjadi beragam varian.
Pixabay.com

Virus corona penyebab COVID-19 mudah bermutasi menjadi beragam varian.

Tetapi, setelah berlangsungnya waktu, sekarang sudah terjadi penularan di komunitas. Diduga penularan di komunitas sudah lebih dari 20 persen.

"Asumsi saya, kalau dilakukan pemeriksaan, sebagian besar kasus yang terjadi di Indonesia sudah Omicron," kata dr. Erlina.

Pasalnya, kalau omicron naiknya tinggi, terjadi lonjakan seperti pada Juli-Agustus 2021, maka kemungkinan sistem kesehatan juga akan kewalahan.

Karena, makin banyak kasus, maka makin banyak juga orang yang perlu dirawat baik secara isoman mandiri di rumah, maupun di berbagai Rumah Sakit.

“Virus ini tertular karena ada interaksi antar manusia. Jadi, kalau tidak penting-penting banget, janganlah bepergian.

Saya juga sarankan jangan makan bersama di kantor, melainkan makan sendiri-sendiri di ruangannya masing-masing.

Karena pada saat makan, kita buka masker dan kemungkinan penularan tinggi,” paparnya.

Baca Juga: Gaji Suaminya Sudah Pas-pasan Tapi Malah Dipotong Gegara Pandemi Corona, Okie Agustina Ngamuk Hingga Tantang Ribut Sosok Ini

"Sementara itu, kita terlena bahwa kasus Omicron tanpa gejala dan ringan. Jadi masyarakat ngga perlu panik. Saya setuju ini, tapi waspada itu tetap harus," imbuh dr. Erlina.

Data menunjukkan penyakit yang ditimbulkan Omicron, lebih ringan daripada delta. Namun perlu diwaspadai, gejala ringan terjadi pada kelompok mereka yang sehat dan muda.

Tetapi, untuk kelompok tertentu, contohnya orang lanjut usia, anak-anak balita yang belum divaksin, orang kormobid (penyakit bawaan yang kronis dan tidak terkendali) menjadi tidak gejala ringan lagi, sehingga perlu dirawat di Rumah Sakit.

Dengan sistem imun yang turun, orang-orang dengan kelompok itu mudah sekali tertular. Apalagi, mereka yang lansia sekaligus kormobid, ditambah lagi tidak divaksinasi. “Jangan terlalu meremehkan, karena ada kelompok-kelompok yang rentan yang harus kita lindungi,” papar dr. Erlina.

Editor : Saeful Imam

Baca Lainnya

Latest