Mulai dari depresi, ketakutan berlebihan hingga kerap menyakiti diri sendiri.
"Maaf ya aku udah gabisa seaktif dulu, update banyak di social media dikarenakan kondisi aku saat ini...
aku udah mengalami physical and verbal abuse selama 12 tahun, yang selama ini kalian liat di social media itu rekayasa...
selain itu aku mengalami depression, anxiety, trichotillomania disorder, self harm sejak kelas 1 SD," cerita Shannon.
Gadis kelahiran 1 Oktober 2004 itu mengaku selama ini tak punya keberanian untuk berbicara pada publik.
Namun karena merasa sudah terlalu lelah dengan keadaan, Shannon memutuskan untuk speak up.
"Selama ini aku belum berani speak up karena ketakutan aku,
tetapi karena di titik ini aku udah cukup dengan ini smua
dan sudah di diagnosed memiliki post traumatic stress disorder jadi aku memberanikan diri untuk speak up," sambung Shannon.
Brand ambassador EVOS Sports blak-blakan mengungkapkan kesedihannya dalam menjalani karir sebagai selebgram atau influencer.
Bagaimana tidak, di tengah kondisinya fisik dan mentalnya yang terluka, Shannon selalu berusaha terlihat baik-baik saja di sosial media.