- Trauma akut: terjadi satu kali tetapi secara intens. Seperti adanya perceraian, bencana alam, pelecehan seksual, yang terjadi di masa lampau atau masa kecil.
- Trauma kronis: terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang panjang seperti mendapatkan kekerasan dari orang tua atau orang sekitar, bullying, melihat kekerasan dan konflik orang tua.
- Trauma kompleks: kejadian yang beragam terdiri dari kejadian traumatis yang berbeda-beda.
Tentu kita sebagai orang tua tidak menginginkan hal yang sama atau hal yang buruk terjadi turun temurun ke anak kita.
Dalam sesi webinar bersama Tentang Anak, Dr. Adriana menegaskan,
“Adapun beberapa faktor yang juga dapat melatarbelakangi anak rentan terkena trauma dalam kehidupan. Seperti sifat anak yang terlalu tertutup, orang tua yang tidak memahami anak, dan orang tua yang seringkali merasa paling tahu atau paling benar”.
Maka dari itu, yang dapat dilakukan sebagai orang tua agar dapat menghindari anak memiliki trauma dari rumah tangga, orang tua harus :
- Mengenal anak lebih baik, terbuka dengan anak agar anak juga dapat berkomunikasi dengan orang tua
- Hormati anak dari kecil dengan menghargai keputusan anak atau tidak menuntut anak terlalu sering
- Ajarkan anak bersuara dan berpendapat di setiap kondisi, dapat dimulai dari hal-hal kecil yang ditemukan di keseharian