Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tewaskan Hampir 100 Orang, Penyakit Misterius Ini Langsung Diselidik WHO dan Begini Hasilnya yang Tak Terduga, Hati-hati!

Rachel Anastasia - Minggu, 19 Desember 2021 | 15:19
Ilustrasi kematian
Pixabay/Leo_65

Ilustrasi kematian

"Besarnya banjir tahun ini sangat besar. Lebih dari 200.000 orang, lebih dari seperempat penduduk lokal di Unity State terpaksa meninggalkan rumah mereka sebagai akibat dari meningkatnya air banjir,” katanya melansir Newsweek pada Kamis (16/12/2021).

Menurutnya, mengacu pada catatan lokal, tidak pernah ada banjir dalam skala ini di wilayah itu sejak 1962.

Baca Juga: Ratu Dangdut Elvy Sukaesih Gaungkan Berita Duka Meninggalnya Penyanyi Senior Imam S Arifin, Diduga Sempat Alami Stroke Begini Perjalanan Karier Musiknya

Lembaga seperti Concern Worldwide bekerja tanpa lelah untuk menanggapi meningkatnya krisis kemanusiaan, (dengan bantuan keuangan dari donor seperti BHA/USAID, ECHO, GAC, EFP dan UNICEF).

Namun, menurut Sengupta, kebutuhannya jauh melebihi skala respons kemanusiaan saat ini, baik di dalam maupun di luar kamp untuk pengungsi internal."Keluarga telah mengungsi dan berlindung di tempat yang lebih tinggi, di gedung-gedung publik atau dengan tetangga atau keluarga.

Akses ke layanan dasar termasuk dukungan kesehatan dan nutrisi telah terganggu karena klinik rusak, terendam banjir, atau tidak dapat diakses."

Badan amal internasional Medecins Sans Frontieres juga sebelumnya berkomentar tentang bagaimana banjir telah menekan fasilitas kesehatan.

Mereka berkata: "Kami sangat prihatin soal malnutrisi, dengan tingkat malnutrisi akut yang parah dua kali lipat dari ambang batas WHO, dan jumlah anak yang dirawat di rumah sakit kami dengan malnutrisi parah berlipat ganda sejak awal banjir."

Baca Juga: Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia Dukung Studi Percontohan Pertama Good Doctor tentang Manfaat Layanan Telemedisin dalam Pengelolaan Penyakit Kronis

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penyakit Misterius Tewaskan Hampir 100 Orang di Sudan, Masih dalam Penyelidikan WHO

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x