"Dia ada request ingin makan sup tulang. Sebelum dia keluar dia tinggalkan pesan jaga diri dan anak."
"Jika ingin makan dulu pun tak apa, dia kata InsyaAllah setelah pulang dia akan makan. Tapi saya memang biasa tunggu dia," kata Siti Noor mengenang.
Hari menginjak siang,sangsuami rupanya tak kunjung pulang ke rumah dan adik Siti justru berlari sambil menangis.
"Adik balik rumah sambil menangis-nangis dan beritahu suami jatuh dan kepalanya berdarah. Saksi mata berkata dia (suami) jatuh kepala dulu."
"Sebelum jatuh suami sempat pejam mata. Orang panggil tak respon, kemudian dia jatuh." cerita Siti menangis pilu.
Mendapat kabar buruk, Siti Noor pun bergegas untuk pergi ke rumah sakit.
Di sana ia sudah mendapati sang suami mengalami koma dengan kondisi luka kepala yang parah.
"Dokter berkata kepala suami penuh darah beku dan otak bengkak. Saya minta dokter berterus terang tentang kondisi suami dan akhirnya dokter terpaksa beri tahu suami sudah tidak ada harapan," ucap Siti lemas.
Tahu betul dengan kondisi suaminya, Siti Noor pun berbisik lirih mengaku ikhlas dengan apa yang terjadi.
Mendengar bisikan tersebut sang suami rupanya meneteskan air mata di masa komanya hingga mengembuskan napas terakhirnya.