“Orang tua itu yang nomor satu. Tidak ada bandingannya dimana pun.
"Jangankan yang masih hidup, yang sudah tiada pun harus kita hormati. Ibu saya tetap menjadi ibu.
"Upaya yang saya lakukan, hanya ingin meluruskan kekeliruan yang terjadi, justru bukan untuk melawan ibu kandung saya,” ucap Asmaul Husna.
Ia pun berandai-andai kalau pengadilan memutuskan gugattannya diterima serta rumah yang menjadi objek utama gugatan sah menjadi miliknya, ibu kandungnya, Kausar ini akan tetap tinggal bersama di rumah tersebut.
“Saya merupakan anak tertua dan akan menjadi pengganti bapak untuk merawat ibu,” sebut Asmaul Husna.
Selain itu, ia menyesalkan dengan kabar yang beredar selama ini hingga dinilai oleh publik sebagai anak yang melawan ibu kandung.
Mengenai cap yang diberikan pada masyarakat untuk dirinya kini, Asmaul Husna terima dan menyalahkan masyarakat.
Ia bahkan memaklumi bila dipihak warganet dan melihat berita tentang dirinya, Asmaul akan berpikir demikian.
Kini ia anggap cap yang diberikan masyarkat menjadi hukuman dan konsekuensi dirinya.