"Dakwah saya yang pertama bagaimana mengucapkan salam di panggung musik. Saat itu enggak ada pemusik yang mengucapkan salam," kata sang Raja Dangdut.Setelah mengucapkan salam, Rhoma Irama selanjutnya mulai memasukkan unsur-unsur dakwah ke dalam lirik-lirik lagunya. Pengaruh Deep Purple Grup musik rock Deep Purple memiliki peranan khusus dalam musikalitas Soneta.Sejak bertandang ke Indonesia pada 1975, Rhoma Irama selaku pendiri Soneta sudah terpengaruh dengan musik-musik Deep Purple.
Pria kelahiran Tasikmalaya 11 Desember 1946 ini akhirnya menggabungkan unsur musik orkes melayu dengan rock khas Deep Purple.
"Memang itu sengaja, satu strategi. Dari beat, sense of rock, kita masukan ke dalam orkes melayu tapi sense of dangdutnya enggak hilang," kata Rhoma mengakui pengaruh Deep Purple di dalam Soneta.
Perpaduan orkes melayu dan rock itu sendiri yang akhirnya membentuk sebuah genre bernama dangdut.
Pembentukan Soneta Grup dari Rhoma Irama Padahal awalnya, Rhoma Irama hanya berniat menyelamatkan orkes melayu dari kehadiran musik rock.
"Saya terinspirasi agar bagaimana orkes melayu ini enggak hilang. Kemudian saya revolute-lah si orkes melayu untuk bisa sejajar dengan rock, kalau enggak kita habis," kata sang raja dangdut.GITAR BUNTUNG
Penyanyi Rhoma Irama identik dengan gitar buntung yang biasa ia gunakan dalam setiap penampilannya.
Pejuangan panjang harus dilewati Rhoma Irama untuk mendapatkan gitar bermerek Steinberger ini."Jadi itu Steinberger namanya, saya beli di Hong Kong kira-kira tahun 1980-an," ucap Rhoma Irama.
Saat sedang berada di Hong Kong, Rhoma Irama secara tidak sengaja melihat gitar buntung dipajang di etalase toko musik bernama Tom Lee Music.
Rhoma pun akhirnya mencoba membeli gitar tersebut karena bentuknya yang unik tanpa kepala.