"Saya sering berdoa kepada Allah, 'ya Allah, seandainya musik ini hanya memperlebar jalanku ke neraka, tolong hentikan, tolong cabut. Tapi seandainya membawa keridaan-Mu, bimbing saya ya Allah'. Nangis, cerita begini enggak kuat," ucap Rhoma.
Selepas acara selesai, Rhoma mengungkap Soneta dibangun 50 tahun lalu oleh delapan orang.
Namun dikatakan Rhoma, tujuh orang dari delapan pendiri tersebut sudah meninggal.
Oleh karenanya, hanya tersisa dirinya sendiri.
"Jadi, kalau saya juga meninggal dunia, Soneta close, Soneta selesai, tidak ada lagi Soneta," kata Rhoma.
Rhoma lalu mengatakan ia tidak bisa meninggalkan apa-apa kepada penggemar selain karya.
"Nanti Insya Allah Soneta ini akan menjadi museum Soneta. Di sini juga Rhoma Irama akan dikebumikan," kata Rhoma.
Rencana pemakaman tersebut, kata Rhoma, sudah disampaikan kepada keluarga dan rekan-rekan untuk dijadikan sebuah wasiat.
"Memang ingin saya jadikan Soneta Record ini sebagai museum Soneta," kata ayah Ridho Rhoma ini.
"Bahkan saya sudah pesan sama anak-anak ahli waris, nanti kuburkan saya di sini, di lapangan sini biar melengkapi museum Soneta ini," ucap Rhoma lagi.