GridHITS.id -Perceraian dalam rumah tangga merupakan petaka bagi semua pasangan suami istri.
Terlebih bagi mereka yang sudah memiliki anak yang jadi buah hati.
Pasalnya tak dapat dipungkiri anak memang selalu menjadi korban perceraian orangtuanya.
Lantaran mereka seharusnya masih mendapat kasih sayang dari orangtua kandungnya, baik dari ayah maupun ibu.
Kesedihan itu juga dirasakan Dul Jaelani, anak dari Ahmad Dhani dan Maia Estianty saat dirinya masih berumur 6 tahun.
Kesedihan itu diceritakan Maia Estianty dalam kanal YouTubenya yang diunggah kembali dalam akun Instagram @insta_julid pada Jumat (20/8/2021).
Dalam video tersebut, nampak Maia Estianty membongkar cerita pilunya saat awal berpisah dengan Ahmad Dhani.
Menurut Maia, hal yang paling ia takutkan dalam perceraian adalah kondisi anak-anaknya, terutama Dul yang masih sangat kecil.
"Dulu pada saat aku berpisah sama Dul, hal yang paling aku takutkan dan membuat aku sedih adalah dalam pikiranku ketika misalnya ada suara anak kecil bertanya, 'kenapa ayah sama bunda bercerai?'"
"Nah, itu aku benar-benar gak bisa nahan dan benar-benar kalau ingat itu adalah hal yang menyedihkan dan membuat aku sedih dan menangis karena memang aku tidak bisa memberikan kehidupan yang sempurna buat dia,"
Penyanyi Duo Ratu itu juga mengungkapkan kesedihannya tak bisa memberikan arti keluarga sempurna untuk ketiga anaknya.
"Artinya sebenarnya arti sempurna menurut anak-anak seumur dia itu kan orang tuanya bersatu.
"Tapi memang itu gak bisa aku kasih untuk tiga anak ini.
Dan itu selalu terngiang-ngiang dahulu kala di kupingku bahwa seandainya Dul di deketku dan selalu bertanya, 'kenapa ayah bunda cerai?', aduh, aku gak bisa jawab.
Jawabnya gimana, dan membayangkan dengan mukanya yang masih 6 tahun itu wow itu luar biasa sekali dan membuat aku sedih sih kalau mengingat itu," ujarnya.
Hal yang membuat Maia Estianty tambah merasakan pilu adalah saat dirinya mengetahui putra bungsunya rela menunggu berjam-jam hanya untuk ditelfon bundanya.
"Apalagi aku dulu dengar cerita bahwa Dul suka nunggu di bawah pohon sambil pegang handphone, terus sambil berharap kapan bundaku telepon."
"Maksudnya Mbak Wasti telepon atau aku telepon."
"Itu hal yang sangat membuatku sedih karena wah, ternyata segitu dahsyatnya ya efek dari perceraian itu,"
"Di umur 6 tahun itu Dul harus aku tinggalkan dari dia yang mestinya aku ada di sebelah dia, membimbing dia menjadi anak yang luar biasa lagi."