GridHITS.id - Setelah sukses melaksanakan School Lunch Program (SLP) sejak 2018 di dua pesantren sebagai pilot project, PT AJINOMOTO INDONESIA bekerjasama dengan Dept Gizi Masyarakat IPB & Kementerian Agama RI pada tahun ini menghadirkan buku panduan SLP yang berisikan edukasi gizi.
Juga tips pelaksanaan program, dan berbagai aplikasi menu lezat bergizi seimbang, yang mudah diaplikasikan oleh pesantren, ataupun sekolah umum yang menyediakan menu makan siang bagi santri dan atau siswa/i-nya.
Melalui Buku Panduan SLP ini, PT AJINOMOTO INDONESIA bertujuan untuk mengimplementasikan program ke lebih banyak pesantren dan sekolah umum, dalam rangka meningkatkan status gizi anak-anak remaja di Indonesia, terutama di masa pandemi.
“Dalam pilot project kami, kami menetapkan target untuk menurunkan prevalensi status anemia santri di pondok pesantren melalui pemberian makanan bergizi seimbang dan pendidikan gizi.
Setelah kami menyediakan menu yang tinggi kandungan zat besi (seperti Rendang Hati Ayam,) dan menu sayur yang dimasak dengan mudah dan nikmat menggunakan produk kami, santri mulai makan lebih banyak.
Hasilnya, kami mampu mengurangi 8% kejadian anemia di kalangan santri Pondok Pesantren Pertanian Darul Falah Bogor, dan 20,9% di Pondok Pesantren Darussalam Bogor.
Karena sukses ini, maka dari itu kami ingin melanjutkan kontribusi untuk mengatasi masalah gizi anak di Indonesia.
Melalui sosialisasi SLP ini, kami ingin lebih banyak lagi pesantren yang melaksanakan program ini.
Program ini menurut kami sangat penting, karena semua anak di Indonesia berhak mendapatkan metode pembelajaran yang efektif tanpa takut akan ancaman kesehatan di sekitarnya, apalagi di saat situasi pandemi seperti ini,” ujar Katarina Larasati, Public Relations Manager - PT AJINOMOTO INDONESIA.
Menurut Dr. Rimbawan, Dosen di Departemen Gizi Masyarakat IPB sekaligus ketua project SLP, buku panduan ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa/i di pesantren maupun sekolah-sekolah umum, namun bermanfaat juga bagi tenaga pengajar di institusi pendidikan yang menerapkan.
“Bersama PT AJINOMOTO INDONESIA dan Kementerian Agama RI, kami menyusun panduan SLP menjadi 3 buku.