Curi Uang Rakyat Bertahun-tahun, Koruptor Ini Geletakkan Bergepok-gepok Uang di Lantai Rumah hingga Ada Tumpukan Emas di Rumahnya

GridHITS.id - Korupsi memang kejahatan yang tak bisa diampuni.

Meski begitu sampai hari ini masih banyak pejabat yang nekat menggerogoti uang rakyat.

Akibatnya negara dibuat rugi besar-besaran akibat ulah oknum tersebut.Tindakan korupsi juga kerap menjadi perhatian masyarakat dunia lantaran sangat merugikan.

Kendati demikian, hukuman setimpal harus diberikan bagi para koruptor.

Baca Juga: Sempat Tuding Olla Ramlan Jadi Simpanan Pejabat, Kini Nindy Ayunda Dilaporkan Polisi Usai Tuding Mantan Mertuanya Selingkuh dengan Karyawan Sendiri

Seperti kasus yang ditemukan baru-baru ini di Tiongkok, di mana seorang koruptor ditangkap dengan penemuan hartanya dalam jumlah mengejutkan.Menurut Daily Star, Senin (1/10/19) Zhang Qi mantan walikota kota Haikou, Tiongkok kini ditangkap atas tuduhan korupsi.Menariknya polisi menemukan "gunung emas" dengan berat mencapai 13,5 ton dan uang tunai 37 miliar dollar AS (Rp525 triliun) di rumahnya.

Zhang Qi adalah seorang mantan walikota dan anggota partai Komunis yang kini sedang mendapat peninjauan oleh Komisi Pengawas Nasional.Atas penemuan itu, dia harus memiliki lebih banyak penjelasan tentang benda bernilai miliar dollar itu.Pejabat China awalnya menggeledah rumah mewahnya di Kota Haikou dan hanya menemukan benda biasa saja.

Namun, setelah masuk ke dalam ruang bawah tanahnya mereka terkejut menemukan gundukan harta tersebut.

Bukti yang ditemukan menunjukkan portofolio besar di rumah mewahnya.

Pejabat ini dianggap melakukan kejahatan ekonomi dan mungkin akan dihukum mati.Emas batangan, dan tumpukan uang adalah benda yang sangat bernilai tinggi, dan termasuk benda mewah.Beberapa uangnya hanya ditumpuk di lantai, sementara kepingan emas lainnya ada yang dibungkus di tas dan sebagian di rak logam.

Baca Juga: Bikin Heboh Satu Dunia karena Kemungkinan Pecah Perang Dinilai Cukup Besar, Menteri AS Ungkap ASEAN Akan Jadi Medan Pertempuran China vs Amerika Serikat, Pejabat Asia Tenggara Marah Besar!