Sehingga pemakai akan cenderung memaksakan dirinya untuk melakukan sesuatu dengan lebih cepat dan lebih jauh dari yang seharusnya.
Para pemakai dapat merasakan “crash” yang parah atau kehancuran secara fisik dan mental setelah efek obat memudar.
Karena penggunaan narkoba ini dalam waktu lama mengurangi rasa lapar alami, pengguna akan mengalami penurunan berat badan yang luar biasa.
Efek-efek negatif lainnya antara lain pola tidur yang kacau, hiperaktif, rasa mual, dan delusi kekuasaan.
Tak hanya itu, sabu juga memiliki efek yang lebih gawat seperti insomnia, kebingungan, halusinasi, kecemasan, paranoia dan lebih agresif.
Jika sudah dalam tahap overdosis, sabu akan menyebabkan kejang-kejang, peningkatan suhu tubuh dan kematian.
Namun, pecandu narkoba sabu yang mendadak tak memakai lagi, baik karena tak memiliki akses ke sabu maupun karena ingin berhenti, biasanya juga akan melalui suatu fase bernama sakau.
- Kulit pucat, kumal
- Penampilan fisik berantakan
- Pergerakan lambat
- Kontak mata yang buruk
- Berbicara terlalu halus
- Sakit kepala
- Kelelahan ekstrem
- Badan ngilu
Umumnya, gejala sakau narkoba jenis sabu dimulai dalam 1-2 hari setelah dosis terakhir, dan bertahan hingga tiga bulan.
Lamanya proses gejala putus obat akan bervariasi tergantung seberapa banyak dan sering mereka menggunakan obat.
Source : Kompas.com, bnn.go.id
Editor : Hits
Baca Lainnya
>
PROMOTED CONTENT
Latest