Keesokan paginya saat sahur, Didi Kempot kembali merasakan nafas yang sesak dan sangat berat.
Karena Didi Kempot sudah mengaku tidak kuat, akhirnya Didi Kempot bersama Yan Vellia yang ditemani oleh kakaknya mengantar Didi Kempot ke salah satu rumah sakit di Solo.
"Terasa sangat berat sekali nafasnya. Dari kamar mandi pun saya sudah denger bahwa nafas itu seolah-olah disedot tidak bisa untuk keluar, 'oke aku ra kuat (aku nggak kuat), 'oke kita ke rumah sakit'," cerita Vellia.
Dalam perjalanan Didi Kempot pun memakai obat ventolinnya dan sempat meminta ingin tidur namun tak diperbolehkan oleh Vellia.
"Beliau pakai semprotan ventolin itu, 'kuat pah, kuat' aku bilang gitu. 'Tadi papa bilang aku nggak boleh tidur, sekarang juga nggak boleh tidur'. (Didi Kempot) merem, 'Nggak boleh merem, harus melek' saya gitu," ucap Vellia.
"Dan di flyover Manahan tengah kota menuju ke rumah sakit beliau pingsan di pelukan saya. Saya tidak tahu dia pingsan atau meninggal di pelukan saya," sambungnya.
Sesampainya di rumah sakit, mendiang Didi Kempot sempat 7 menit ditangani oleh dokter untuk penolongan pertama.
Namun, belum usai Yan Vellia mengisi formulir rumah sakit, istri Didi Kempot itu sudah dikabarkan dokter jika sang penyanyi sudah meninggal dunia.
"Penanganan dokter sekitar 7 menit, saya nulis formulir itu 'VIP mbak' saya gitu. Semua sudah tau kalau mas Didi yang masuk gitu. Semua dokter sudah standby dan kasih pertolongan pertama dipacu jantungnya," cerita Vellia.
"Saya belum selesai ngisi formulir, dokternya sudah keluar bahwa bapak sudah tidak ada," sambungnya.
"Jadi bisa dikatakan almarhum ini berpulang di pelukan sang istri tercinta. Yang saat itu berjuang banget setengah mati membawa beliau untuk mendapatkan pertolongan ke rumah sakit," pungkas Melaney Ricardo sebagai host.