Selain itu, hamil di usia 50-an biasanya membutuhkan donor sel telur atau minimal program kesuburan yang harus diikuti.
Jumlah wanita yang bisa hamil secara alami di usia itu sangat jarang.
Walau begitu, jangan sepelekan pentingnya memakai kontrasepsi di usia 40-an jika Anda tak merencanakan kehamilan.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui seputar kehamilan di usia 40-an dan 50-an, salah satunya adalah risiko komplikasi.
Kualitas sel telur akan menurun seiring usia, sehingga janin yang dikandung juga beresiko tinggi mengalami ketidaknormalan kromosom.
Hal ini berarti risiko memiliki cacat lahir juga lebih besar.
Pada wanita yang menggunakan donor sel telur dan hormon untuk mendukung kehamilan, risikonya memang lebih rendah mengalami cacat lahir.
Tapi, tetap saja ibu yang mengandung beresiko mengalami tekanan darah tinggi, diabetes, dan preeklampsia.Faktor risiko lain yang perlu diketahui tentu saja keguguran.
Ibu hamil berusia 35 tahun memiliki risiko keguguran sampai 20 persen, dan risiko itu akan naik dua kali lipat pada bumil berusia 40 tahun, sedangkan untuk bumil berusia di atas 45 tahun, risikonya naik sampai 80 persen.
Fenomena kehamilan pada selebriti berusia lanjut, menurut Bryant, menyebabkan banyak wanita bersikap tidak realistik mengenai kesuburan.