“Karena ngomongnya juga udah kayak bukan dia gitu kan,” ungkap Dolly.
“’Apaan sih lo, siapa sih lo’ (Dolly balas) ‘semangat ya, banyak doa ya’, (Sapri Jawab) ’Ah berisik lo apaan sih’, gitu kak saya nggak dikenalin,” sambungnya.
Hal tersebut membuat Dolly sedih lantaran sudah belasan tahun bersama, sang kakak mendadak tak mengenalinya.
“Tapi kan saya bingung saya 16 tahun sama dia kok nggak kenal saya,” ucap Dolly sambilmeneteskan air matanya.
Perjuangan Dolly untuk menyembuhkan sang kakak pun juga sempat tersandung masalah keuangan.
Selama pandemi, diketahui Sapri sempat sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Bahkan Dolly menceritakan jika di rekening bank hanya ada dana Rp 5 juta untuk pengobatan kakaknya.
Padahal untuk berobat diperlukan hingga Rp 1,5 juta untuk setiap harinya.
“Memang kak, itu dana di ATM saya sempat ngomong sama kakak ipar. ‘Ini gimana dana cuman ada Rp 5 juta,’ sedangkan sehari (perawatan) aja kurang lebih Rp 1,5 juta, saya bingung kan,” ungkap Dolly.
“Tapi karena adik-adiknya Sapri, maaf ya, menengah ke bawah kan kak ya paling saya dan kakak ipar yang akan berusaha,” pungkasnya.
Namun untungnya, biaya pengobatan Sapri Pantun dibantu oleh Ruben Onsu.