Ternyata semua berawal dari keinginan sang ibunda yang ingin mewujudkan impian Rafael untuk jadi seorang penyanyi.
"Waktu SD kelas 2 kalau nggak salah, akhirnya nyokap bawa (gue) ke gereja. Aneh kan?" ujar Rafael yang membuat Daniel Mananta tertawa keheranan.
Rafael Tan pun lantas menceritakan pengalaman awalnya ia bisa kenal dengan agama Kristen karena sang ibunda ingin Rafael ikut kelompok paduan suara gereja.
"Jadi dari umur 3 tahun emang gue suka banget sama nyanyi. Jadi kalau di rumah jamannya laser disc, karaoke, terus akhirnya nyokap gue itu kayak pengen nyekolahin gue di sekolah nyanyi lah gitu. Belajar nyanyi yang bener-bener proper itu di mana? Di Garut itu nggak ada saat itu," ucap Rafael Tan.
"Terus cerita lah dia sama temen-temen ibu-ibu di sekolah, 'aduh ci, ini anak saya itu suka nyanyi, dia bisa belajar nyanyi di mana ya?', terus ada satu temennya yang nyeletuk 'bawa ke gereja aja ci. Di gereja kan ada paduan suara, bawa aja nanti anaknya aci bisa ikutan nyanyi di sana'," sambungnya yang membuat Daniel Mananta tertawa.
Penasaran, Daniel Mananta pun bertanya agama apa yang ia pegang saat momen tersebut.
"Jadi dari nyokap buddhist, bokap muslim, saat itu lo belum jadi pemeluk agama apapun atau lo jadi memeluk agama apa? Disuruh sama bokap, atau lo tetep buddhist?" tanya Daniel Mananta.
"Tiga-tiganya, bingung kan?" ucap Rafael yang lagi-lagi buat Daniel keheranan.
"Misalnya hari minggu gitu, waktunya gereja, pagi-pagi gue ke gereja sekolah minggu. Siangnya itu gue ikut nyokap karena di wihara ada satu komunitas kayak sekolah minggunya anak-anak kecil yang untuk belajar kitab Tripitaka gitu," sambung Rafael.
"Nah sore pulang ke rumah, bokap sholat Maghrib, gue ikut sholat maghrib juga. Gue punya sajadah, punya sarung sendiri, punya peci sendiri, untuk di rumah," lanjutnya.