"Dia nggak suka konflik, karena menurutnya konflik itu nggak ada gunanya jadi mendingan kadang menghindar. Tapi dia punya internal konflik, bisa jadi dia melakukan sesuatu yang berbeda dari apa yang dipercayainya," ungkap Coach.
Coach juga menganalisis bahwa ada sifat Arya Saloka yang sensitif terhadap kritikan.
Hal tersebut terlihat dari jarak antara hidung dan mulutnya.
Ia juga disebut senang sebagai pemimpin yang mengontrol orang lain serta ambisius.
"Sensitif terhadap kritikan, itu saya bisa lihat dari antara jarak hidung dan mulutnya," ujar Coach.
"Suka jadi pimpinan, dia tipe yang ingin memiliki, yang suka kontrol," imbuhnya.