GridHITS.id - Dulu kita sempat dihebohkan dengan pemberitaan Manohara dan mantan suaminya, seorang pangeran Kelantan Malaysia.
Pasangan ini kisruh hingga rumah tangganya kandas.
Konon, salah satu penyebab perceraian karena ulah sang pangeran Kelantan yang kerap memaksa Manohara berhubungan intim saat haid juga menyayat tubuhnya.
Pangeran Kelantan sempat diusir dari istana dan sempat berkasus hukum hingga ditangkap polisi.
Dulu, Manohora sempat menjadi perbicangan hangat karena berhasil memikat pangeran kelantan Malaysia.
Pernikahan keduanya pun menghebohkan karena Manohara dikenal sebagai model cantik yang penampilan dan fisiknya banyak dikagumi oleh para lelaki.
Sayang, bahtera rumah tangga keduanya harus berakhir, bahkan kisah indah pernikahan dengan pangeran yang dibayangkan publik pun harus terkubur dalam-dalam, berganti dengan kisah buruk yang penuh penderitaan.
Dilansir GridHITS dari Grid.ID, beberapa bulan terakhir ini, Manohara Odelia Pinot kembali menjadi sorotan publik.
Pasalnya, Manohara Odelia Pinot menuai kontroversi usai berpose mesra dengan seorang pria sembari memamerkan tato di bagian samping punggungnya.
Baca Juga:Manohara Digosipkan Pindah Agama! Ia Pun Berikan Jawaban Mengejutkan
Tak hanya sekali, Manohara Odelia Pinot kembali menuai hujatan usai mengunggah foto memegang rokok.
Keyakinan yang dianutnya pun sempat dipertanyakan publik.
Akhir Februari lalu, Manohara Odelia Pinot pun membenarkan kabar yang menyebut dirinya telah pindah agama.
Pengakuan ini disampaikannya melalui unggahan akun Instagram @manodelia, miliknya.
Jauh sebelum ini, Manohara sempat menggemparkan publik usai menikahi pangeran dari Negeri Kelantan bernama Tengku Muhammad Fakhry.
Melansir dari Suar.ID, Tengku Muhammad Fakhry menikahi Manohara yang kala itu masih berusia 17 tahun pada 26 Agustus 2008 silam.
Menjadi anggota keluarga kerajaan ternyata tak membuat hidup Manohara dipenuhi kebahagiaan.
Masih kita ingat, Manohara mengalami KDRT saat menjadi istri Tengku Muhammad Fakhry
Ia bahkan telah diperlakukan oleh kasar oleh sang suami sejak malam pertama.
Baca Juga:Manohara Digosipkan Pindah Agama! Ia Pun Berikan Jawaban Mengejutkan
Ibunda Manohara, Daisy Fajarina pun berjuang untuk bisa bertemu kembali dengan putrinya.
Daisy mendapat kabar bahwa putrinya dipaksa berhubungan intim saat menstruasi bahkan diberi obat agar cepat hamil.
"Obat ini meningkatkan hormon Mano sehingga beratnya dalam dua minggu naik 8 kilogram, dan wajahnya jerawatan," ungkap Daisy.
Manohara yang baru bisa pulang dari Malaysia ke Indonesia pada 31 Mei 2009, dengansayatan di beberapa bagian tubuh.
Bahkan, ada bekas sundutan rokok yang konon dilakukan oleh mantan suaminya itu.
Usai perceraiannya dengan Manohara, Tengku Fakhry menuai karmanya.
Dikutip dari Kompas.com, Tengku Fakhry sempat berseteru dengan dua pejabat istana.
Penyebab perseteruan berawal dari dirilisnya pernyataan pers mengenai kisruh rumah tangga antara sang pangerandengan istrinya, Manohara, yang disiarkan pada 15 Juni 2009.
Baca Juga:Ekonomi Seret, Andrew Andika Sampe Rela Jualan Ini Demi Tetap Berpenghasilan Ditengah Pandemi Corona
Tengku Fakhry menuduh dua pejabat istana sengaja menyebarkan fitnah tentang rumah tangganya karena bersekutu dengan kakaknya.
Ia lantasmemasukkan gugatannya pada 10 Agustus 2009.
Namun, kedua pejabat istana tersebutmenilai, gugatan Fakhry telah gagal menjelaskan manakah kandungan artikel keterangan pers Istana yang dinilai fitnah.
Selain dengan Manohara, kala itu Tengku Fakhry juga berseteru dengan kakaknya hingga bak 'diusir' dari Kerajaan Kelantan.
Melansir dari TribunnewsMaker, penerus tahta Kerajaan Kelantan, Tengku Muhammad Faris Petra yang tak lain adalah kakak Tengku Fakhry membuat mantan suami Manohara 'terusir' dari kerajaan.
Perseteruan kakak-beradik tersebut mulai terjadi saat Faris Petra dijadikan pemangku Sultan Kelantan sejak ayah mereka masuk rumah sakit.
Perselisihan itu lalu coba ditangani oleh Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur.
Hakim akan memberikan keputusan setelah mendengar dan mempelajari kuasa prerogatif pemerintah.
Hakim yang bertugas kala itumeminta Tengku Muhammad Fakhry, yang diwakili pengacaranya, K. Shanmuga, untuk menjelaskan persoalan yang terjadi sebelum mengambil keputusan.
Tak mau berbaik hati pada sang adik, kakak kandung Tengku Fakhry pun membatalkan pelantikan mantan suami Manohara sebagai anggota majelis Kerajaan Negeri Kelantan pada 16 September 2009.
Beberapa media Malaysia sempat mengabarkan bahwa Tengku Fakhry sempat mengajukan permohonan pada Mahkamah Tinggi agar membatalkan keputusan kakaknya itu.
Baca Juga:Lama Tak Ada Kabar, Tiba-tiba Paranormal Ningsih Tinampi Diberitakan Diserang,
Keputusan ini menjadi penanda 'diusirnya' Tengku Fakhry dari Kerajaan Kelantan.
Menurut aturan lembagaan Kelantan, majelis bertanggungjawab untuk menentukan bakal pengganti Sultan dan memastikan tak ada kekosongan pemerintahan lebih dari setahun.
PANGERAN KELANTAN DITANGKAP POLISI
Melansirkompas.com, mantan suamiManohara, Pangeran Tengku Muhammad Fakhry, ditahan polisi sesaat setelah keluar dari Istana Mahkota, Kubang Kerian, Kota Bharu, Malaysia, Selasa (4/5/2010) malam.
Menurut Harian Kosmo, Malaysia, Rabu (5/5/2010), Tengku Fakhry ditahan bersama dua dokter dan beberapa pengawal pribadi Sultan Kelantan Tuanku Ismail Petra.
Harian Kosmo mengutip sumber Istana Kelantan, mantan suami Manohara dan putra Sultan Kelantan itu ditahan polisi sekitar 50 meter dari pintu Istana Mahkota saat ia hendak keluar Istana. Kejadiannya pada Selasa sekitar pukul 19.30.
Fakhry ditangkap karena diduga ada kaitannya dengan peristiwa penembakan pengawal kakaknya, Pangeran Muhammad Faris Petra.
Seperti diketahui, saat ini terjadi konflik antara dua pangeran Kelantan itu.
Pangeran Faris selaku Pemangku Sultan Kelantan mencopot adiknya, Pangeran Fakhry, sebagai anggota dewan pemerintahan Istana Kelantan.
Konflik ini meruncing dan diduga ada kaitannya dengan peristiwa penembakan pengawal Pangeran Faris pada 1 Mei 2010 lalu.
Pengawal itu tidak meninggal. Saat ini polisi sedang menyelidiki kasus ini.
Fakhry ditangkap saat keluar dari Istana ketika ikut mengantar Sultan Kelantan Tuanku Ismail Petra yang hendak pergi berobat.
Namun, baru saja keluar dari gerbang Istana Mahkota, sekitar 50 meter sudah ditahan pasukan komando khusus polisi dan membawa rombongan Sultan ke Rumah Sakit Universitas Sains Malaysia (HUSM), Kubang Kerian, Penang.
Mobil pangeran Fakhry tidak boleh ikut. Ia dan beberapa pengawal pribadinya ditahan untuk tidak keluar dari Istana.