Benarkah demikian?
Belum terbukti
Guru besar pada Departemen Penyakit Dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam, mengatakan, klaim ramuan seperti dalam pesan berantai itu belum terbukti secara medis.
"Istilahnya begini, belum ada obat yang efektif untuk membunuh virus corona. Kalau ada pesan-pesan seperti itu, itu kan sifatnya, oke lah mungkin kita bilang testimoni. Mungkin orang testimoni, testimoni itu tidak dikenal kita dalam dunia medis. Kenapa? Karena kan harus teruji secara uji klinis," jelas Ari saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/11/2020).
Artinya, pemberian campuran 3 bahan herbal ini belum tentu mendatangkan efek yang sama jika dikonsumsi oleh orang-orang yang berbeda.
Mungkin bisa membawa dampak baik berupa kesembuhan, bisa juga memicu permasalahan lain.
Ari menyebutkan, sebenarnya Covid-19 merupakan penyakit yang pada dasarnya bisa sembuh dengan sendirinya.
"Kan penyakit ini penyakit yang bisa sembuh sendiri sebenarnya, bila tubuh kita bagus, kita bisa berhasil melewati penyakit tersebut," kata dia.
Hingga saat ini, obat atau vaksin yang dipastikan efektif melalui serangkaian metode uji klinis belum ditemukan. Ari mempersilakan jika ada yang ingin mencoba mengonsumsi campuran air kelapa muda, air jeruk nipis, dan garam seperti dalam pesan itu.
"Air kelapa muda itu kan sehat, minuman. Ada air, ada elektrolit, kemudian ada vitaminnya juga. Jeruk nipis kan vitamin C. Kalau garam kan elektrolit. Prinsipnya sih itu secara keseluruhan silakan saja (dikonsumsi)," jelas Ari.