Chef Juna mengambil sekolah pilot yang menjanjikan kehidupan lebih baik setelah 6 bulan menimba ilmu.
Sayangnya, sekolah tersebut bangkrut sehingga Chef Juna harus mencari jalan sendiri untuk bertahan hidup di Negeri Paman Sam.
Ia hanya gagal mendapatkan lisensi untuk menerbangkan pesawat komersil.
"Gue bisa nerbangin single engine, ada lisence private pilot and instrument rated pilot artinya gue sudah boleh terbang malam, sudah bisa masuk ke dalam awan," kata Chef Juna.
Kehidupan Chef Juna menjadi semakin pelik setelah sekolahnya bangkrut.
Orangtuanya di Indonesia tidak bisa mengirimkan uang lagi karena adanya krisis ekonomi parah.
Chef Juna bahkan merasakan pengalaman mengorek tong sampah demi mendapatkan uang untuk makan sehari-hari.
"Ngorek sampah buat (cari) puntung rokok sama koin-koinan atau sen-senan. Percaya atau enggak, gue makan dari sen-senan tersebut," terangnya.
Tak lama setelah itu, Chef Juna akhirnya mencoba kerja serabutan hingga akhirnya diterima di sebuah restoran sebagai pelayan.Perjalanan kariernya pun dimulai dari sana.
Chef Juna pernah melewatkan tawaran menggiurkan untuk menjadi Executive Sous-Chef di restoran milik Masaharu Morimoto.