"Tiba-tiba hari itu, saya nggak ada gejala sama sekali, nggak sesek nggak panas, nggak batuk. Tiba-tiba kok aku nggak bisa nyium apa-apa ya. Direkomendasi dari Trans, paginya swab, sore keluar hasilnya positif," jelas Nunung.
Setelah dinyatakan Covid-19, Nunung pun tidak terima dan sangat syok.
"Aku nggak terima, aku nggak terima banget. Syok, nangis," tukas Nunung.
"Aku tu maksudnya, menjaga yang bener-bener protokol kesehatan, udah pake masker, udah nyuci, udah menjaga jarak, dan aku tu nggak pernah pergi ke tempat rame-rame," sambungnya.
"Akhirnya mau nggak mau masuk rumah sakit. Nyari-nyari rumah sakit di seluruh Jakarta, nolak semua, akhirnya aku dibantu perawat di pasar Minggu," ungkap Nunung.
Saat di UGD, Nunung menangis sembari berdoa dan bertanya-tanya, mengapa dirinya terinfeksi Covid-19.
Selama dirawat, Nunung mengaku tidak merasa batuk, pilek atau sesak.
"Aku di situ cuma diem, nangis, ya Allah kenapa yang aku takutkan ko akhirnya kok (terjadi)," cerita Nunung.
Karena panik, Sule sebagai salah satu sahabat yang dekat dengan Nunung pun langsung melakukan swab test.