Dalam Laporan Mingguan Morbiditas dan Kematian C.D.C diketahui seorang gadis terpapar virus Corona akibat berpergian jauh dari rumah pada bulan Juni.
Namun, empat hari setelah terpapar, hasil rapid tesnya menunjukkan hasil negatif. Sayangnya, tes antigen untuk virus corona ini seringkali memberikan hasil yang keliru.
Dua hari kemudian, dia mengalami hidung tersumbat, satu-satunya gejala Covid-19 yang ia rasakan.
Baca Juga: Pilih Mundur dari Satgas Penanganan Covid-19, Lula Kamal Jelaskan Alasan di Baliknya
Pada hari yang sama, dia, orang tua, dan dua saudara laki-lakinya melakukan perjalanan ke kumpul-kumpul bersama 20 kerabat lainnya dan berlibur selama tiga setengah minggu.
Mereka tidak memakai masker wajah ataumenjaga jarak satu sama lain.
Dari 14 orang tersebut, 12 di antaranya, termasuk gadis itu, terjangkit Covid-19, dengan timbulnya gejala yang muncul 18 hari setelah liburan. Usia mereka berkisar antara 9 hingga 72 tahun.
Satu orang dirawat di rumah sakit, dan satu lagidirujuk ke ruang gawat darurat karena kesulitan bernapas. Beruntung, keduanya berhasil sembuh.
“Ini menekankan kembali pentingnya kewaspadaan kesehatan masyarakat, bahkan dengan orang yang kita kenal dan cintai,” kata Dr. Megan L. Ranney, seorang profesor kedokteran darurat di Brown.
Termasuk menghindari keramaian bersama keluarga sekalipun.
Dalam laporan lain,Ilmuwan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan departemen kesehatan Georgia, Illinois, Massachusetts, dan Rhode Island menyebutkan seorang gadis berusia 13 tahun yang terinfeksi virus corona.