Follow Us

Kabar Gembira! ini Update Terbaru Obat Corona Berbahan Herbal dari LIPI yang Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19

Saeful Imam - Rabu, 23 September 2020 | 22:22
Anea macam herbal yang disarankan dikonsumsi saat pandemi virus corona.
Pixabay

Anea macam herbal yang disarankan dikonsumsi saat pandemi virus corona.

Obat ini memiliki beragam efek dalam penanganan Covid-19. Mulai dari menekan (disebut immunosupresan) dan meningkatkan (immunostimulan) respon imun, atau menyebabkan jaringan menjadi tidak responsif terhadap suatu antigen (disebut tolerogen).

Secara sederhananya, obat berbasis immunomodulator merupakan obat yang membantu meregulasi atau mengembalikan kerja sistem imunitas atau kekebalan tubuh.

Update immunomodulator LIPI LIPI tengah mengembangkan dua kandidat immunomodulator herbal untuk meningkatkan imun para pasien Covid-19 ini sejak Mei 2020 lalu, dengan target subjek penelitian sebanyak 90 orang.

Baca Juga: Ingin Wajah Cerah dan Awet Muda Tanpa Skincare? Kunyit Jurus Jitunya! Begini Cara Mudah Membuatnya

Baca Juga: Manfaat Ajaib Rutin Minum Infused Water Kunyit Setiap Hari, Ampuh Sembuhkan Nyeri hingga Bisa Cegah Penuaan Dini

Pada Minggu (2/8/2020), LIPI mengabarkan tim peneliti di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta berhasil merekrut subjek penelitian terakhir yaitu subjek ke-90.

Kemudian, ada 72 relawan yang telah selesai melakukan uji klinis kandidat immunomodulator pasien Covid-19.

Pusat Penelitian Kimia LIPI mencoba mengembangkan ekstrak daun ketepeng badak (Cassia alata) dan benalu (Dendrophthoe sp.) sebagai obat herbal antivirus COVID-19.
Foto: LIPI / Kompas.com

Pusat Penelitian Kimia LIPI mencoba mengembangkan ekstrak daun ketepeng badak (Cassia alata) dan benalu (Dendrophthoe sp.) sebagai obat herbal antivirus COVID-19.

Mekanisme uji klinis kandidat immunomodulator Peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Masteria Yunolvisa Putra menjelaskan, metode uji klinis kandidat imunomodulator dilakukan secara acak terkontrol tersamar ganda dengan plasebo untuk menjaga dari terjadinya bias pada penelitian.

Terdapat dua produk uji dan satu plasebo yang diberikan secara acak dan merata kepada 90 subyek uji, sehingga terdapat 30 subyek uji untuk masing-masing kelompok.

"Karena digunakan sistem blinding yang tersamar ganda, baik subyek maupun peneliti tidak mengetahui yang diberikan kepada subyek tersebut adalah salah satu dari produk uji yang diujikan atau plasebo," kata Putra yang juga Koordinator Kegiatan Uji Klinis Kandidat Immunomodulator dari Herbal untuk Penanganan Covid-19.

Sistem blinding akan dibuka setelah keseluruhan uji klinis obat terhadap subyek selesai.

Source : kompas

Editor : Hits

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular