"Untuk kehidupan di dalem (penjara) lah, kebutuhan hari-hari lah, kebutuhan hidup di dalem juga kan seperti pesantren beneran," terang Indah Sari.
"Untuk biaya hidup, beli air, bayar pengacara, mungkin bayar yang lain-lain lah. Kasarannya kayak gitu, ada denda juga dari putusan hakim. Jadi kasian lah," pungkasnya.
Tak hanya itu, Indah juga mengungkap kehidupan sang sahabat selama dipenjara dan tetap memerlukan biaya untuk bertahan hidup.
"Karena di dalam mereka tiap hari makan nasi cadongkan, di dalam para napi ada yang jualan untuk kebutuhan sehari-hari untuk biaya hidup.
Nasi cadong adalah menu makanan yang tidak layak dan tidak menggugah nafsu makan.
Banyak narapidana kapok dan enggan menyantapnya.
Pada umumnya, nasi cadong terbuat dari beras berkualitas rendah yang teksturnya pera dan porsinya sedikit.
Pelengkapnya pun terbilang sangat sederhana, misalnya tempe tahu, sayur kangkung, atau sayur sop yang rasanya hambar.
Kalau hanya makan nasi cadong yang disiapkan pemerintah itukan mungkin kurang. Untuk biaya hidup di dalam. Udah gitu saya lihat dia banyak sedekah," ungkap Indah lagi.