Follow Us

Ramai Soal Suhu Malam Akhir- Akhir Ini Lebih Dingin dari Biasanya, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi di Tanah Air

Safira Dita - Sabtu, 01 Agustus 2020 | 13:59
Ramai Soal Suhu Malam Akhir- Akhir Ini Lebih Dingin dari Biasanya, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi di Tanah Air
Freepik.com

Ramai Soal Suhu Malam Akhir- Akhir Ini Lebih Dingin dari Biasanya, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi di Tanah Air

"Suhu dingin tersebut berkaitan dengan musim kemarau, yang kurang awan dan hujan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/7/2020).

Penyebab munculnya suhu dingin Lebih lanjut, Indra mengatakan pada periode musim kemarau di wilayah Indonesia bagian selatan tersebut sedang persisten embusan Angin Monsun Australia, yang membawa massa udara kering dan dingin.

Dampak yang dirasakan, imbuhnya yakni udara akan terasa panas di siang hari. "Akan tetapi sangat dingin di malam hari," kata dia.

Penyebabnya yakni, karena air yang tersimpan di bawah permukaan tanah sedikit, pemanasan, dan penguapan maksimum yang terjadi pada siang hari.

Selain itu, awan yang sedikit atau langit yang cerah menyebabkan radiasi balik gelombang panjang pada malam hari semakin kuat dan lebih banyak dilepas langsung ke atmosfer level lebih tinggi.

Baca Juga: Gedung Bioskop Dibuka Saat WHO Akui Virus Corona Menyebar Melalui Udara, Pakar Epidemiologi: Ditunda Dulu Saja

Baca Juga: WHO Sudah Mengakui Kebenarannya, Begini Akhir Perdebatan Penularan Virus Corona Melalui Udara

Sehingga, lanjutnya, permukaan tanah dan atmosfer bagian bawah lebih cepat mendingin, bahkan mencapai di bawah titik beku air.

Akhir musim kemarau Fenomena suhu dingin tersebut diprediksi akan berlangsung hingga akhir musim kemarau yakni akhir September hingga awal Oktober 2020 untuk di Pulau Jawa.

Sedangkan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa terjadi hingga November, karena di NTB dan NTT datangnya musim hujan lebih akhir daripada daerah lainnya.

Sementara itu, Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko menambahkan, dari pemantauan perkembangan musim kemarau yang dilakukan hingga 20 Juli 2020

Dasarian kedua Juli ini diketahui dari 342 daerah ZOM (Zona Musim) di Indonesia sebanyak 69 persen ZOM telah memasuki musim kemarau, seiring dominasinya sirkulasi angin Monsun Australia yang bersifat kering yang bertiup dari arah Timur-Tenggara.

Source : Kompas.com

Editor : Safira Dita

Baca Lainnya

Latest