"Masalah sakit itu sudah (sejak) bulan puasa sampai lebaran masih sakit. Tapi enggak parah. Masih bisa ngomong walaupun tanpa suara, masih bisa gerak tangannya," imbuh Mastur kepada pewarta.
Secara spesifik, Mastur tak mengetahui kapan tepatnya sang kakak meninggal dunia.
“Abis Isya, saya juga kurang tahu dah. Saya juga abis sholat Isya lagi di rumah terus dikabarin,” bukanya.
“Kan memang selama ini ada anaknya dia yang selalu ngabarin saya, komunikasi sama saya, saya bilang 'kalau ibu kenapa-kenapa kabarin mamang ya' jadi kalau pingsan, kalau ada apa-apa gitu dia yang ngabarin terus saya kemari,” ucapnya.
Mastur menganggap awalnya justru ponakannya bercanda.
“Ya yang namanya anak masih bocah dia nggak ngerti, dia nelpon saya datang gitu. Ya awalnya cuma pingsan-pingsan aja sih,” katanya.
“Nah tadi, 10 menit kurang lebih anaknya nelpon saya bilang 'mang ibuk pingsan', nah pas mau berangkat ke sana ponakan yang satu lagi nelpon lagi katanya udah nggak ada,” sambungnya.
“Ya saya kaget, saya kira becanda, ya udah saya langsung ngontakin orang-orang,” jelasnya.