"Dari hasilnya waktu istirahat aja detak jantung aku tuh 124, makanya aku jadi sedih," kata Jedar.
Dilansir GridHITS dariMayo Clinic, takikardia merupakan istilah medis untuk detak jantung lebih dari 100 detak per menit.
Ada banyak gangguan irama jantung (aritmia) yang dapat menyebabkan terjadinya takikardia di mana detak jantung yang cepat dapat dikategorikan sebagai kondisi normal.
Misalnya, saat berolahraga atau sebagai respons atas stres, trauma, dan penyakit, detak jantung cenderung meningkat.
Namun, pada takikardia, penyebab detak jantung yang lebih cepat tidak berhubungan dengan stres psikologis normal.
Pada beberapa kasus, takikardia tidak menunjukkan gejala atau menyebabkan komplikasilebih serius termasuk gagal jantung, stroke, hingga kematian.
Melansir WebMD, ada tiga jenis takikardia, yaitu:
1. Takikardia Supraventrikular
Jenis ini terjadi ketika sinyal listrik di ruang atas organ mengalami gangguan dan menyebabkan detak jantung menjadi cepat.
Detak yang sangat cepat ini menyebabkannya tidak dapat terisi darah sebelum melakukan kontraksi.
Kondisi tersebut mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh.