Dalam file "readme", ia menjelaskan bahwa dia membuat kode sendiri, bukan mengotak-atik kode dari perangkat Casio.
"Mereka juga menuduh saya dengan mengatakan bahwa semua repositori sangat mengganggu, tapi sebenarnya konten orisinil yang mereka tuding tidak ada kaitannya dengan kode saya," kata Neutrino dihimpun dari Vice.
Seperti disebut sebelumnya, Neutrino mengotak-atik kalkulator lawasnya dengan sebuah program chat sederhana.
Tentu program tersebut tidak bisa difungsikan optimal untuk chatting sebagaimana smartphone.
Neutrino memanfaatkan layar solar kecil di sudut kanan kalkulator.
Layar yang diubah menjadi panel OLED tersebut dihubungkan dengan modul WiFi ESP8266 dan baterai yang bisa diganti, tanpa mengubah bentuk fisik kalkulator Casio.
Setelah terkoneksi dengan WiFi, Neutrino menambahkan data pre-uploaded dari pengembang mobile Firebase.
Ia juga menambahkan interface dengan menggunakan sensor dan magnet tersembunyi.
Saat awal kemunculan videonya, banyak orang khawatir bahwa kalkulator ini akan disalahfungsikan siswa untuk mencontek, alih-alih sebagai alat penghitung, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gizmodo, Selasa (2/6/2020).Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Kalkulator Dioprek Jadi Bisa Internetan, Casio Tuntut YouTube"